Lihat ke Halaman Asli

Rahman Wahid

TERVERIFIKASI

Mahasiswa

Guru Menebar Cinta Memupuk Karakter

Diperbarui: 4 April 2019   07:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: Pixabay/Skeeze

Menebar cinta bukan berarti tebar pesona, menebar cinta bukan berarti memamerkan kemesraan, menebar cinta tentu bukanlah untuk seseorang saja. 

Bagi guru menebar cinta itu untuk semua. Menebar cinta berarti memberi harapan, menebar cinta berarti memberi teladan, paling penting bagi guru, menebar cinta itu berarti memberi kebahagiaan.

Guru adalah seseorang yang layak digugu dan ditiru, guru adalah seseorang yang beraklak mulia. Guru adalah sosok manusia bermental sekeras baja, namun berhati sehalus sutera. Guru adalah sosok manusia berpikiran futuristik, namun tak juga lupa akan peran konservatifnya sebagai seorang pewaris kebudayaan.

Guru adalah sosok manusia penuh cinta, penuh canda, dan sekaligus penuh derita. Kecintaan guru adalah sebaik - baiknya cinta. Ia cinta akan muridnya, ia cinta akan bangsanya, ia cinta akan pekerjaannya, ia cinta segalanya. 

Cinta adalah bagian yang tidak terpisahkan dari seorang guru. Cinta merupakan organ vital seorang guru. Tanpanya guru takkan berdaya.

Guru merupakan sosok yang mencinta. Dengan mencinta, mereka mendidik murid dengan tulus, mengajar dengan sabar, dan membimbing dengan ikhlas. 

Cinta guru adalah cinta yang tulus. Mereka memberi tanpa berharap menerima. Harapan mereka hanya satu, yaitu agar muridnya kelak dapat menjadi orang yang berakhlak mulia dan memberikan manfaat bagi nusa dan bangsa.   

Dengan cinta guru tahu makna sejati pendidikan. Dengan cinta, guru akan mengetahui secara penuh arti dari tujuan pendidikan. Dengan cinta juga, guru akan tahu seperti apa saja karakter murid yang mereka didik. Cinta akan membuat pandangan guru menjadi luas dan mendalam, cinta akan membuat pikiran guru menjadi terbuka dan tajam.

Bagi guru, tidak ada istilah cinta itu buta. Cinta adalah realita, cinta itu nyata. Jika cinta itu buta, maka celakalah murid yang mereka didik. Menebar cinta, adalah keharusan bagi seorang guru. Menebar cinta berarti memberi harapan bagi murid.

Rasa cinta yang menentukan sikap guru, cara mengajar guru, dan cara pandang guru. Guru yang penuh cinta akan mengajar dengan penuh kecintaan pula. Guru yang penuh cinta memberikan banyak cerita, memberikan banyak pengalaman, dan kemudian meninggalkan bekas indah di hati muridnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline