Lihat ke Halaman Asli

Insomnia Ramadhan

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap ramadhan, salah satu kebiasaan saya yang sampai sekarang tidak atau belum bisa saya ubah adalah insomnia alias tidak bisa tidur. Begitu juga pada ramadhan kali ini, sejak awal memasuki bulan Ramadhan, pada malam-malamnya saya seperti secara otomatis langsung tidak bisa tidur pada malam harinya. Kebiasaan ini sudah saya alami puluhan tahun sebelum ramadhan tahun ini.

Bagaimana insomnia ini berawal, saya sendiri juga tidak begitu memahami. Saya hanya merasa sayang sekali bila aku lewatkan beberapa detik saja pada bulan Ramadhan ini dengan tidur. Padahal kalau sudah begini, bisa dipastikan pada pagi harinya saya tidak akan kuat untuk sekedar membuka mata. Dan ini artinya saya meninggalkan kewajiban saya untuk bekerja.

Kenapa sampai terjadi bertahun-tahun? Sahabat, bukan berarti saya membiarkan kebiasaan ini berlarut-larut. Pada awal-awal malam ramadhan saya selalu berusaha untuk tidur pada sekitar pukul 22.00 WIb. Badan saya sudah dalam posisi "wenak" untuk terpulas tidur. Mata saya juga sudah aku pejamkan. Tapi apa yang terjadi? Menit berganti jam, hingga dua jam pun berlalu, namun raga ini belum juga tertidur. Meski sudah ku paksa untuk memejamkannya.

Biasanya Insomnia ini akan sembuh atau berhenti dengan sendirinya pada malam ke dua di Hari Raya Idul Fitri. Keadaan menjadi normal kembali, dan juga semua aktifitas berjalan lancar tanpa ada kendala insomnia dan akibat-akibatnya.

Bagaimana dengan Sahabat?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline