Semua orang tua menginnginkan pendidikan terbaik untuk anak naya, termasuk reputasi yang akan dipilih untuk melan jutkan pembelajaran buahati nya. Membangun citra sekolah harus melibatkan manajemen profesional dari aspek peren canaan, perorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
Didalam upaya meningkatkan citra pendidikan. Sekolah harus mau mendengarkan umpan balik dari pihak konsumen subaya tempat belajar itu tetap terjamin mutunya.
Pencitraan terbentuk berdasarkan pada reputasi akademik penampilan sekolah biaya dan aktivitas sosial implement tasi sistem manajemen mutu berorientasi pada mutu akademik dan non akademik , realisasi layanan prima serta pengembangan keunggulan kompotitip .
Salah satu upaya mempertahankan branding dan pencitraan adalah kerjasama sekolah dengan media masa. Mengundang masyrakat luar untuk hadi dalam acara sekolah supaya terjalin citra positif.
Mengukur kecerdasan manusia tidak hanya dari sisi kognitif saja, namun juga aspek emosional yang berkaitan dengan sikap dan kepribadian. Namun masih banyak sekolah di Indonesia yang mengutamakan faktor psikologis dalam penerimaannya. model baru. Bahkan di tingkat paling bawah sekalipun, seperti SD terbaik, siswanya diterima jika lulus CALISTUNG. Banyak sekolah meningkatkan jumlah lulusan dari institusinya melebihi kualitasnya. Akhirnya setelah mencoba segala macam cara, aku diterima di sekolah pilihanku. Namun, tidak ada jaminan bahwa anak yang melalui proses mental juga akan melalui proses emosional. Pendidikan karakter melibatkan seluruh aspek perkembangan peserta didik seperti intelektual, emosional dan psikologis secara menyeluruh (holistik) dalam konteks dunia budaya. Karakter tidak dapat diciptakan melalui tindakan yang terjadi secara instan. Pendidikan karakter hendaknya diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran akademik, dipandang oleh guru sebagai tujuan pendidikan, dikembangkan melalui pembelajaran interaktif daripada pembelajaran akademik, dengan pemahaman yang mendalam tentang perkembangan siswa. Pendidikan karakter merupakan pendidikan sepanjang hayat dan proses pengembangan manusia. Oleh karena itu, pendidikan manusia harus dimulai sejak dini, melalui keteladanan, kebudayaan, dan sentuhan. Yang disebut Zaman Keemasan adalah masa yang sangat menarik bagi semua rangsangan panca indera. Pada masa ini, hampir seluruh potensi anak mengalami masa sensitif pertumbuhan dan perkembangan yang pesat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H