PERBAIKAN KUANTITAS DAN KUALITAS PERTUMBUHAN EKONOMI
Indonesia memiliki potensi untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun, angka kemiskinan, kesenjangan sosial, dan pengangguran juga tinggi. Berbagai kegiatan ekonomi, termasuk kemiskinan dan pengangguran, akan terpengaruh oleh hal ini.
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN IMPOR
Tingkat impor Indonesia masih tinggi karena hasil panen di sektor pertanian dan peternakan semakin rendah, sementara pertumbuhan penduduk terus meningkat. Pengangkutan barang dari satu negara ke negara lain dikenal sebagai impor. Proses impor mengidentifikasikan strategi untuk mencapai barak negara. Nilai impor Indonesia saat ini berada pada titik tertinggi sepanjang masa. Sehingga harus diminimalisir untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
DAYA BELI STAGNAN
Hari stagnasi secara umum dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti harga, kualitas, dan kuantitas produk, serta produk lain yang dikonsumsi. Inflasi turut melindungi aset yang paling berharga pada hari itu. Pertama, ada suku bunga pinjaman yang terkait, yang berarti bahwa praktik hukum di Amerika Serikat jelas sulit.
RENDAHNYA DAYA SAING
Sejak awal sepuluh tahun terakhir, Indonesia sebagai negara investasi telah mengalami kesulitan. Selain itu, jumlah perusahaan di Indonesia juga mulai berkurang. Dalam kedua kasus tersebut, hal ini mengakibatkan terjadinya persaingan antarmasyarakat atau antarperusahaan dalam proses memperoleh barang yang dimaksud.
KETIDAKSIAPAN DALAM MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Ketika menerapkan Revolusi Industri 4.0, pertimbangan yang paling penting, seperti skala prioritas, diperhitungkan. Sebagai hasil dari Internet of Things (IoT) dan pengurangan infrastruktur khusus industri lainnya, ekonomi Indonesia juga diuntungkan.
INKONSISTENSI KEBIJAKAN SUBSIDI ENERGI