Lihat ke Halaman Asli

Anak Lebah Vs Anak Manusia, Unggul Mana?

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Anak Lebah Vs Anak Manusia, Hebat Mana?

Berbicara tentang anak lebah, sungguh memiliki keunggulan yang sangat luar biasa. Hal ini kemudian menarik perhatian dari California Institute Of Teknologi, Amerika Serikat, untuk mengadakan penelitian. Apa kesimpulannya? Mari simak lebih lanjut intisarinya.

Rupa-rupanya, setelah anak lebah besar,tak satupun diantara mereka ada yang menganggur alias non job. Dalam satu kelompok, mereka memiliki fungsi dan jabatan sesuai dengan spesifikasi rancangan tubuh dan keunggulannya masing-masing,yang ternyata berbeda-beda pula.

Karena itu:

§Ada yang menjadi Lebah Ratu.

-Postur tubuhnya: Lebih Besar dari lebah lainnya, meski cenderung lebih lemot.

-Kompetensinya: Mampu bertelur hingga 250 butir perhari.

-Tanggung jawabnya: Mengembangkan dan menjaga kekompakan team

§Ada yang menjadi Lebah penjantan

-Postur Tubuhnya: Sedang tapi lincah,

-Kompetensinya: Selalu siap tampil “menonjol” kapanpun dibutuhkan.

-Tanggung jawabnya: Menghadirkan kehangatan bagi ratu-ratu lebah muda nan cantik jelita. Hehehe…

§Ada yang menjadi Lebah Tempur:

-Postur tubuhnya: Sedang Tapi lebih gesit dan selalu siaga

-Kompetensinya: Terletak pada daya sengatannya yang dahsyat

-Tanggung jawabnya: Melindungi kelompok teamnya dari gangguan, ancaman.

§Ada yang menjadi Lebah Pekerja

-Postur tubuhnya: Cenderung lebih kecil, bahkan hampir 3 kali lebih kecil dari lebah ratu.

-Kompetensinya: Mampu terbang hingga 65 kilometer secara nonstop, dengan kepakan sayap hingga mencapai 230 kali perdetik. Yap, Perdetik….

-Tanggung Jawabnya: Menjaga KESEJAHTERAAN kelompoknya, dengan terus mengintai dimana posisi makanan yang berkualitas tinggi berada, serta mudah dijangkau dari sarangnya. Wao… Amazing, bukan…..??!!

Itulah keunggulan anak lebah ketika sudah besar. Sekarang mari kita coba melirik ke anak manusia.

§Pertama, dalam hal Intelektualitas dan moral. Lebah unggul pada keduanya. Bagaimana dengan anak manusia? Secara intelektual, mungkin masih ia. Tapi secara moral, saya speechless. Biarlah anda menjawabnya….

§Kedua, dalam hal pemahaman kompetensi diri. Anak Lebah sangat faham, hingga dijadikan sebagai pijakan utama dalam menjalankan profesinya. Bagaimana dengan anak manusia? Saya tak bisa berkomentar, sebab banyak yang sudah Sarjana, namun malah kebingungan. Jadi yang ini saya minta bantuan pendapat teman-teman ajal ah… JJ

§Ketiga, dalam hal daya saing: Anak lebah, sungguh hebat. Masing-masing mereka ahli pada bidangnya, hingga tak ada ceritanya lebah pengangguran. Bagaimana dengan anak manusia? Ach… lagi-lagi yang satu ini saya malu menjawabnya. Soalnya sensitif takut kalau ada tersinggung. Hehehe… Yang bisa saya bilang hanyalah data empirik, bahwa:

Jumlah pengangguran hingga Februari 2013 saja, sudah mencapai angkafantastik,

7,17 juta jiwa. Ironisnya, tidak sedikit di dalamnya berasal dari mereka

yang notabene berpendidikan “waow..”

Nah, bila kita bicara terkait dengan KOMPETENSI, kira-kira unggul siapa? Oh ia satu lagi sebagai bahan pertimbangan. Anak lebah tidakpernah sekolah, atau diasuh oleh orang tuanya yang pernah sekolah. Sedangkan anak manusia adalah sekolah maniak, dan diasuh oleh ortunya yang juga pernah bersekolah. Namun abaikanlah itu, tapi terkait KOMPETENSI hebat mana?

Kalau kita tetap berkata “Hebat anak manusia” maka bersyukurlah dan teruslah berusaha untuk membuktikannya. Baik secara kompetensi, terlebih lagi secara moral. Namun jika kita berkata, “Sepertinya unggul anak lebah, mas Rahman?” Maka mari kita bersyukur pula. Sebab itu artinya kita diberi kesempatan oleh-Nya untuk terus berbenah dalam mendidik anak kita, karena sudah pasti ada yang keliru.

Sebab anak adalah masterpiece Tuhan. Karena itu, Tuhan tidak pernah mendesain DNA anak manusia, lebih rendah dibanding DNA anak Lebah. So, mari kita renungkan dan terus berusaha menjadi sosok orang tua yang lebih berkualitas dan pembelajar sejati, dari waktu kewaktu. Semoga….

Terima Kasih, Semoga Manfaat.

Rahman Patiwi

Inspirator Parendik; Parenting-Pendidikan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline