Dalam perjalanan cinta, kita semua mengharapkan hubungan yang penuh dengan kebahagiaan dan saling mendukung. Namun, tidak semua hubungan berjalan sesuai harapan. Beberapa orang mungkin menemukan diri mereka terjebak dalam hubungan yang penuh dengan kekerasan dan penindasan, yang dikenal sebagai abusive relationship. Abusive relationship bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh. Mengenali tanda-tanda dan mengambil langkah-langkah untuk keluar dari situasi tersebut adalah langkah pertama menuju pemulihan.
Abusive Relationship ini biasanya ditandai dengan adanya kekerasan secara verbal maupun non-verbal. Biasanya abusive relationship ini didasari oleh mental seorang pasangan yang tidak bisa mengontrol dirinya dengan baik. Sehingga terjadinya perubahan perasaan secara dratis, seperti emosi yang tidak stabil pada suatu moment.
Lantas, haruskah bertahan atau melepaskan?
Lepaskan! lepaskan dan akhiri hubungan tersebut sebagai langkah awal dalam menyelamatkan diri dari abusive relationship. Melepaskan hal yang menyakitkan akan membuat perasaan hati menjadi lebih tenang dan damai, sebelum terjadinya badai dan trauma yang menghampiri kehidupan kita.
Melepaskan bagaikan menjadi peluang kita untuk memulai kembali kehidupan dan kesejahteraan diri. Melepaskan diri dari hubungan abusive seringkali merupakan langkah pertama menuju kesejahteraan pribadi. Ini memberikan kesempatan untuk fokus pada pemulihan dan membangun kembali rasa diri yang mungkin telah terkikis. Melepaskan diri dari hubungan abusive dapat memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi, terutama jika pasangan tersebut memiliki kecenderungan kekerasan atau kontrol yang merugikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H