Lihat ke Halaman Asli

Sepotong Ingatan di Bawah Hujan

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apalagi yang harus kutulis

karena sajak-sajak rindu telah membawamu pergi
jauh mengunjungi satu musim
di mana pagi menjadi abadi
Kata-kata nyaris habis
Perlahan mengikis tiap-tiap baris
pada sajak-sajak sepi
Sementara di sini
Aku masih mengais gerimis
Samar-samar
Pita kaset kusam kembali mendendang tembang
masa silam
Saat engkau kembalikan seribu malam
Yang hanya kunikmati dengan mimpi dan luka
dan kau coba wujudkan kata
Di atas secarik kertas
Gerimis menjelma hujan
Seketika kata-kata menjadi buta
Ingatan pun tumbuh liar mengakar
Membuka lebar pilar-pilar
Dan kisah lama menjadi semakin nyata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline