Lihat ke Halaman Asli

Rahman Sidik

profil ini saya buat drengan sebenernya

Cinta Remaja

Diperbarui: 3 Juni 2020   19:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Cinta yang biasanya hanya memandang rupa. Cinta yang katanya cinta monyet. Cinta yang hanya digunakan sebagai tittle mempunyai pasangan. Itulah cinta pada saat remaja yang ku rasakan.

Pola pikir yang tak jauh sekarang, membuat cinta lebih sederhana. Cinta yang mengejar gelar hanya untuk di sombongkan kepada teman. Bahwa kita memiliki pasangan.

Kala itu belum terpikir sedikit pun ke jenjang pernikahan. Yang terpikir hanyalah senang -- senang dan kebahagiaan. Yang penting bersama. Tak pernah memikirkan ke jenjang yang lebi tinggi. Yang penting saat ini happy. Itu lah cinta pada opsi saat ku remaja. Belum betul mengerti mengenai cinta. Tapi tak berhati -- hati memainkannya. Terkadang kita tak dapat membedakan yang mana nafsu semata dan yang mana cinta.

Namun perjalanan yang kulihat kala itu sangatlah bahagia. Rayuan -- rayuan receh yang tak bermakna. Itulah kebahagiaannya. Gombalan yang ku anggap sekarang menjijikan namun menarik perhatian kala itu.

Jika mulai dekat dengan wanita. Kesombongan di utamakan. Semuanya sengaja di perlihatkan. Agar semua orang tau bahwa dia berpacaran.

Jika kita mengenang memories cinta saat remaja. Mungkin tak sedikit diantara kita merasa jiji mengingatnya. Merasa aneh dengan apa yang kita lakukan kala itu. yang membuat kita tersenyum -- senyum sendiri jika mengingatnya.

***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline