Lihat ke Halaman Asli

Rahmanivia Permatasari

Mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah dan kota Universitas Jember

Peran Sistem Informasi Geografis terhadap Pengembangan Wilayah

Diperbarui: 4 September 2021   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Perkembangan dunia ilmu pengetahuan menjadikan Sistem Informasi Geografi atau SIG memiliki peran yang penting dalam kehidupan. Pada saat ini, teknologi internet telah banyak merubah pola pemikiran dan hidup masyarakat baik dalam bidang bisnis, pendidikan, hiburan dan pengembangan wilayah. Salah satu implementasi pemanfaatan teknologi intenet dalam dunia pariwisata yaitu dengan mempublikasikan daerah wisata kepada masyarakat lokal maupun masyarakat asing.

Sistem Informasi Geografis atau biasa disebut dengan SIG  merupakan sistem berbasis computer yang memiliki kemampuan untuk menangani data bereferensi geografis seperti pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali), memanipulasi, analisis data serta keluarannya sebagai hasil akhir (output). Sistem informasi atau data yang berbasis keruangan merupakan salah satu elemen yang berfungsi untuk pondasi dalam melaksanakan dan mendukung berbagai macam aplikasi. Pada dasarnya teknologi GIS mengintregasikan terkait operasi pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan pada saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan, analisis statistic dengan visualisasi, serta keuntungan untuk analisis geografis melalui gambar-gambar petanya.  GIS sendiri merupakan suatu kajian ilmu dan teknologi yang digunakan oleh berbagai bidang disiplin ilmu, dan berkembang dengan pesat.

SIG memiliki peran yang strategis karena dapat menyajikan aspek spasial dari fakta yang sedang dikaji. SIG juga digunakan untuk aplikasi-aplikasi pada pemerintahan daerah sebagai alat bantu perencanaan daerah dan tata ruang. Dengan adanya sistem informasi geografis akan memudahkan dalam mengetahui perkembangan dan potensi daerah.

Pada umumnya, SIG digunakan dalam perencanaan pembangunan daerah, inventarisasi sumber daya alam, untuk pengawasan daerah bencana alam, dan sebagainya. Salah satu studi kasus yang digunakan dalam penulisan artikel kali ini terletak di Kawasan Wisata Kabupaten Langkat. Pada pemanfaatan teknologi internet khususnya untuk dunia pariwisata Berdasarkan hal tersebut, pemerintah Kabupaten Langkat aktif untuk melakukan promosi pariwisata untuk mengenalkan objek wisata kepada masyarakat luas. Namun, aksi yang dilakukan masih kurang maksimal dalam mendatangkan wisatawan domestik maaupun mancanegara. Hal ini dapat ditinjau dari prospek jumlah wisatawan yang datang ke Kabupaten Langkat dianggap masih dapat ditingkatkan lagi karena memiliki potensi wisata yang cukup unggul. Meningkatkan destinasi pariwisata dapat menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu kunci untuk meningkatkan pendapatan daerah. Oleh karena itu, perlu adanya sebuah sistem yang mudah dan efisien untuk menunjang destinasi pariwisata khususnya dalam melakukan promosi melalui aplikasi berbasis web melalui metode GIS (Geografis Information System).

Pada studi kasus pariwisata di Kabupaten Langkat aplikasi SIG untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan pendapatan daerah untuk membangun sebiah sistem infomasi pariwisata berbasis Geografis Information System maka perlu dirancang sebuah pemetaan peta melalui Google Maps. Langkah pertama memvisualisasikan arsitektur sistem informasi geografis pariwisata Kabupaten Langkat.

Setelah itu, pada tahapan selanjutnya yaitu implementasi antarmuka melalui Sistem Informasi Geografis. Sistem ini dapat menampilkan peta digital melalui web dengan memanfaatkan google Maps. Selain itu, dengan adanya sistem ini berguna untuk memudahkan user dalam memahami  informasi terkait potensi wisata secara jelas seperti nama wisata, foto, deskripsi serta lokasi objek wisata. Sehingga dapat memikat perhatian dari calon wisatawan baik wisatawan domestic maupun mancanegara.

Dengan promosi yang baik dan didukung metode SIG berbasis web, hal ini dapat meningkatkan jumlah pengunjung yang signifikan. Selain itu juga dapat mempermudah wisatawan untuk menemukan dimana letak atau lokasi wisata yang akan dikunjungi. Namun, penggunaan SIG dalam bidang pariwisata juga memiliki kekurangan karena sumberdaya yang ada atau terlibat harus menguasai teknologi computer, biaya yang dibutuhkan relative mahal dan sulit menyajikan data temporal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline