Jajanan onde-onde asal muasalnya merupakan makanan bagi para pekerja batu dan tukang kayu yang sedang mengerjakan istana kekaisaran. Makanan ini juga menjadi hidangan pada acara dan tradisi perayaan masyarakat China. Makanan berbentuk bulat dengan tekstur kenyal balutan wijen di permukaanya ini sering dijajakan di pasar tradisional hingga warung-warung.
Di Kota Mojokerto, terdapat jajanan legendaris Onde-onde yang berdiri sejak tahun 1929 dan masih eksis hingga sekarang. Yakni Onde-onde Bo Liem, resep turun temurun dari generasi ke generasi yang dipertahankan inilah yang membuat kualitas rasanya masih terjaga.
Sepengetahuanku, lokasi Onde-onde Bo Liem ini sangat mudah untuk ditemukan. Gerai onde-onde Bo Liem terletak di Jl. Empunala No. 27, Kelurahan Balongsari, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Namun tidak hanya di satu tempat, sekarang Bo Liem di Kota Mojokerto ada 4 toko. Empat toko tersebut tersebar di Jl. Empunala, Jl. Gajah Mada, Jl. Residen Pamudji, dan di Jl. Niaga.
Konsepnya seperti toko oleh-oleh pada umumnya yang tidak hanya menjual onde-onde saja, namun juga terdapat banyak kue kering lainnya. Salah satu jajanan yang terkenal selain onde-ondenya yaitu keciput, yang terlihat seperti onde-onde namun polos tanpa isian dan juga teksturnya yang renyah.
Untuk menambah sensasi yang tidak biasa, onde-onde Bo Liem menyediakan konsep open kitchen yang tidak biasa. Disana terdapat wajan kuali yang sangat besar, dan tidak hanya sebagai hiasan saja tetapi itu juga bisa digunakan untuk menggoreng.
Varian onde-onde Bo Liem dijual beraneka ragam. Mulai dari kacang hijau, coklat, pisang, keju, cokelat, durian, dan taro. Harga onde-onde Bo Liem dibandrol mulai harga Rp.58.000 hingga Rp.63.000 untuk setiap satu boks isi 10 buah. Untuk rasanya sendiri memang Bo Liem ini tidak ada tandingannya di Kota Mojokerto.
Tapi bagi saya, masih lebih enak lagi onde-onde buatan ibu saya. Karena ibu saya juga seorang yang lumayan lama berkecimpung ke dalam dunia jajanan tradisional.
Sebagai toko onde-onde yang sudah berdiri sejak 1929, sangat apresisai kepada yang mengelola hingga masih eksis sampai sekarang. Resep turun temurun dari generasi ke generasi yang dipertahankan inilah yang membuat kualitas rasanya masih terjaga. Onde-onde Bo Liem ini juga sama sekali tidak menggunakan pengawet sehingga tidak bertahan lama.
Dukungan yang bisa dilakukan sebagai warga Mojokerto asli, saya biasanya membawakan onde-onde Bo Liem ini sebagai oleh-oleh dari Mojokerto untuk saudara ataupun tamu saya yang dari jauh datang ke rumah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H