Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyelenggarakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan secara daring pada tanggal 11 Juli - 10 Agustus 2022. Kegiatan yang merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa S-1 kali ini mengusung tema "Menguatkan dan Meningkatkan Program SDG's Desa dan Rekognisi MBKM Puspresnas Kemdikbudristek". Mahasiswa UPI dibagi ke dalam beberapa kelompok besar berdasarkan domisili dengan jumlah anggota berkisar antara 28-30 mahasiswa per kelompok.
Saya tergabung dalam kelompok 10 yang beranggotakan 28 mahasiswa berdomisili di Kelurahan Gegerkalong, Kota Bandung. Dengan dosen pembimbing lapangan Bapak Asep Deni Gustiana, M. Pd., kami menyelenggarakan lima program kerja dengan mengacu pada sub tema "Desa/Kelurahan Tanggap Budaya".
Penyusunan program kerja kami lakukan setelah melakukan kunjungan ke Kantor Kelurahan Gegerkalong guna menyesuaikan rencana program kerja dengan kebutuhan kelurahan. Ternyata, Kelurahan Gegerkalong belum memiliki website resmi. Akhirnya, pembuatan website kelurahan menjadi salah satu program kerja yang kami lakukan. Website ini akan memuat profil kelurahan, peta batas wilayah, data jumlah penduduk, lembaga kemasyarakatan kelurahan, serta potensi budaya dan pariwisata yang terdapat di Kelurahan Gegerkalong.
Dalam pembuatan website, saya dibantu oleh empat orang teman. Karena tidak satupun di antara kami yang memiliki latar belakang IT dan kemampuan coding, kami memutuskan untuk membuat website melalui platform Weebly. Platform ini mudah digunakan oleh pemula. Weebly menyediakan beberapa template web yang bisa diatur sesuai kebutuhan pengguna, misalnya untuk website pribadi atau toko online. Dengan menggunakan akun gratis, pengguna dapat membuat maksimal dua website di Weebly, sedangkan untuk pengguna akun pro dapat membuat hingga sepuluh website.
Sesuai dengan sub tema yang diangkat, kami memperkenalkan potensi budaya yang terdapat di Kelurahan Gegerkalong melalui website yang kami buat. Di Kelurahan Gegerkalong, terdapat banyak komunitas kebudayaan seperti Komunitas Pangsi, Komunitas Iket, Komunitas Batu Ali, Komunitas Gelang Bahar, dan komunitas seni Sunda lainnya. Untuk menaungi komunitas-komunitas budaya tersebut, lurah setempat membentuk suatu kelembagaan bernama Jaga Budaya Gegerkalong. Dengan dibentuknya Jaga Budaya Gegerkalong, diharapkan potensi seni budaya di Kelurahan Gegerkalong terfasilitasi dengan baik dan dapat terus diwariskan kepada generasi mendatang. Sayangnya, sejak pandemi Covid-19 melanda pada 2020 silam, kegiatan Jaga Budaya Gegerkalong sementara nonaktif.
Saat ini, website Kelurahan Gegerkalong masih belum rampung. Ketika website sudah dipublikasikan, kami harap warganet dapat mengetahui lebih banyak mengenai Kelurahan Gegerkalong melalui website ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H