Lihat ke Halaman Asli

Rahmania LailatulFitri

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Evaluasi dalam Pembelajaran

Diperbarui: 7 Desember 2023   14:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Evaluasi dalam pembelajaran, evaluasi sering diartikan sebagai test akhir atau ujian akhir dalam melihat kemampuan siswa dalam pembelajaran di setiap semester. Evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk). Hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah gambaran kualitas daripada suatu, baik yang menyangkut nilai atau arti. Sedangkan kegiatan untuk sampai kepada pemberian nilai dan arti itu adalah evaluasi. Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan kualitas daripada sesuatu, terutama yang berkenaan dengan nilai dan arti.

Evaluasi yang dijalankan oleh seorang guru mungkin berjalan dengan baik. Tetapi mungkin hasil penilaian yang mereka lakukan itu buruk mutunya. Sehubungan dengan itu, maka untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan evaluasi yang baik perlu sebelumnya ditentukan unsur-unsur apa dalam situasi belajar yang dianggap penting. Bahkan aspek terpenting dalam segala macam belajar, ialah tujuan pelajar itu sendiri. Belajar itu dimulai karena adanya dorongan keperluan (need) atau karena adanya suatu persoalan yang dirasakan memaksa (oleh pelajar) atau karena adanya suatu situasi pengalaman yang hendak dikuasai.
Bila belajar itu telah dimulai, diteruskan kearah pencapaian tujuan. Dalam belajar tidak pula luput adanya hambatan dan kesulitan. Proses yang demikian (kesulitan) dianggap karena munculnya pengertian. Oleh karena itu, maka setiap bentuk evaluasi yang baik sudah seharusnya membantu merealisir tujuan belajar yang dianut murid.
Seorang pelajar diharapkan dengan sepenuh hatinya bisa menyadari hasil-hasil pelajaran yang dicapainya. Untuk maksud itu perlu disampaikan hasil evaluasi atau tes mereka, baik berdasarkan kemampuan individu (perorangan) maupun ukuran kelompoknya (group). 

Guru yang menilai sendiri pekerjaan murid kemudian merahasiakan hasilnya adalah praktek keguruan yang buruk, tidak akan berfungsi merealisir tujuan belajar anak didiknya.

Memang dalam penyampaian nilai yang dicapai seorang anak terdapat cara-cara yang berbeda-beda. Ada sekolah yang mencatat nilai setiap hari untuk setiap perkerjaan. Dicatat dalam buku (daftar) yang dapat diamati oleh setiap orang, baik guru maupun murid sendiri. Pada sekolah lain semua informasi mengenai nilai di "rahasiakan" sampai pada waktu tertentu (kuartal maupun semester). Dari sudut keadilan dan hak, sesungguhnya cara tersebut dapat diterima. Tetapi dari sudut psikologis tidak banyak dikemukakan untuk mempertahankannya.

Evaluasi  guru mungkin berhasil
 Namun, kualitas hasil evaluasi yang mereka lakukan mungkin rendah untuk  mengetahui apa yang dimaksud dengan penilaian yang baik dalam konteks ini, pertama-tama kita perlu menentukan unsur mana yang dianggap penting dalam situasi pembelajaran. Faktanya, tujuan siswa sendiri adalah aspek terpenting dari segala jenis pembelajaran. Pembelajaran dimulai karena kebutuhan, atau karena ada masalah yang (siswa) anggap mendesak, atau karena ada situasi pengalaman yang perlu dikuasai.

Begitu pembelajaran dimulai, pembelajaran berlanjut menuju tujuan. Ada pula kendala dan kesulitan dalam belajar proses  (kesulitan) ini diduga disebabkan oleh munculnya pemahaman
 Oleh karena itu, penilaian yang tepat, apapun bentuknya, harus memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan belajar siswa.

 Siswa diharapkan sungguh-sungguh menyadari hasil pendidikan yang telah dicapainya  Hal ini memerlukan komunikasi hasil penilaian dan tes  berdasarkan kemampuan individu dan ukuran kelompok




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline