Donald Trump kembali terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Kemenangan Donald Trump bukanlah hal yang mengejutkan mengingat pemerintahan Joe Biden sedang memiliki masalah dengan perekonomian.
Kemenangan Donald Trump diikuti juga dengan keberhasilan Partai Republik menguasai Senat dan DPR sehingga agenda politik Donald Trump akan mulus mendapatkan dukungan politik.
Tantangan inflasi yang tinggi yang memberatkan perekonomian negara dan membanjirnya imigran di perbatasan selatan amerika serikat menjadi program utama Donald Trump sehingga meyakinkan pemilih untuk memilihnya kembali menjadi Presiden.
Walaupun dalam periode pertama kepresidenannya kemarin, Donald Trump telah melakukan dosa politik besar terhadap nilai-nilai demokrasi amerika dengan tidak mengakui kemenangan Joe Biden dalam Pilpres 2020 dan membiarkan pendukungnya menduduki Capitol Hill sehingga membuat keributan besar.
Donald Trump pada periode keduanya menggandeng JD Vance seorang anggota senat muda dari Ohio. Dengan menggandeng anak muda, Donald Trump dapat mengatasi problem yang menganggap dirinya sudah cukup tua untuk memimpin Amerika Serikat. Tentu kehadiran JD Vance akan memberi warna baru bagi pemerintahan Donald Trump yang akan datang.
Donald Trump memiliki visi agar Amerika Serikat kembali lagi menjadi negara digdaya dari segi ekonomi, politik maupun pertahanan keamanan seperti periode pertama kepresidenannya, namun tantangan yang dihadapi jauh lebih sulit dengan konflik meluas antara Ukraina dan Rusia, serta Israel dan Palestina dan menguatnya aliansi BRICS.
Namun demikian di tengah ketidakpastian dunia hari ini, setidaknya sebagai seorang pebisnis, Donald Trump akan membawa Amerika serikat tidak ke medan laga pertempuran militer namun hanya sebatas perang dagang dengan rival bisnis mereka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H