Baru-baru ini presiden Jokowi memberikan statement di media, bahwa alasan pemindahan ibukota karena bau kolonial di Istana Jakarta dan Bogor. Statement ini sebenarnya hanya sensasi politik untuk menunjukkan bahwa pemindahan ibukota itu dengan alasan nasionalis.
Kolonialisme sebenarnya tidak hanya sebatas bangunan fisik saja, tetapi juga menyangkut sistem sosial, ekonomi, dan politik. Justru selama ini rezim ini menunjukkan cara-cara memerintah ala kolonial mulai dari UU Cipta Kerja, UU Minerba, perampasan tanah milik masyarakat adat, liberalisasi diberbagai bidang dan ekploitasi alam.
Bukan hanya memerintah ala kolonial, rezim ini juga membawa kita mundur ke feodal, ini bisa dibuktikan dengan masifnya politik dinasti diera jokowi. Mulai dari anak sampai menantu.
Fakta yang terjadi sebenarnya rezim ini lah yang bau kolonial selama 10 tahun yang terus menerus membayang-bayangi orang miskin, buruh, petani, nelayan dan masyarakat adat. Mereka itulah yang hari-harinya cemas dan gelisah mengenai masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H