Lihat ke Halaman Asli

Rahmanda Ary Adi

Orang Biasa

Normalisasi Kekerasan kepada Anak

Diperbarui: 20 Maret 2024   15:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Freepik

Ketika orang tua setelah memukul anaknya, sering mengeluarkan kata-kata pamungkas "ini tandanya orang tua sayang sama anaknya".

Di sekeliling kita bahkan kita sendiri mungkin pernah mengalami kekerasan di rumah dan di sekolah. Ada sebuah mitos yang sampai hari ini dipercayai oleh kalangan konservatif bahwa hukuman fisik bisa mengubah perilaku anak.

Padahal efeknya jauh lebih buruk bagi perkembangan si anak, kita bisa lihat anak-anak muda pergi ke diskotik dan melakukan penyalahgunaan obat-obatan. 

Persoalan ini adalah mereka tidak menemukan tempat yang aman sekalipun itu di rumah, yang seharusnya penuh cinta kasih tapi berubah menjadi mengerikan.

Ada normalisasi kekerasan di masyarakat kita yang terus dipertahankan oleh kaum konservatif untuk mempertahankan status quo dan tradisi yang ada. Bahkan orang tua menyalahkan anak-anak ketika melakukan penyimpangan dan dianggap mereka kurang mendapat hukuman fisik makanya berperilaku seperti itu. 

Ini terjadi akibat mereka membenarkan tindakan kekerasan yang mereka alami ketika masih kecil dan menganggap itu merupakan sebab keberhasilan mereka, hal itu ingin diteruskan kembali ke anak-anaknya.

Untuk mengakhiri kekerasan ini kita harus berani melakukan perubahan, harus ada upaya demokratisasi baik di rumah dan tempat belajar. Dan pada akhirnya kita sendiri harus yakin bahwa kita tidak pantas menerima kekerasan semasa kecil dan anak-anak kita tidak perlu menderita secara emosional dan fisik. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline