Berbagai Macam Dampak Negatif dari Seks Bebas

Seks bebas pada negara kita Indonesia telah marak terjadi dari SMP dan SMA. Seks bebas merupakan perilaku yang negative dan menentang norma hukum dan agama karena bukan hanya membahayakan Kesehatan namun juga membahayakan terutama pihak perempuan, karena perempuan harus menerima kehamilan yang belum siap dan tubuh yang belum menerima kehamilan akan berdampak bagi sang ibu dan calon anak. Terkadang sang ibu bisa saja meninggal karena tubuh yang masih remaja secara psikologis dan Kesehatan usia remaja masih belum siap untuk melahirkan bayi. Selain membahayakan sang ibu calon anak bisa saja sakit atau tidak sempurna, karena sang ibu yang tidak memperhatikan kehamilannya atau ada juga yang ingin menggugurkannya namun tidak berhasil akan berdampak kepada bayi seperti cacat tubuh atau premature.

Saat remaja reproduksi akan mengalami perubahan yang signifikan seperti hormon laki laki yang muncul jakun dan tumbuh kemaluan, untuk Wanita yang tumbuh payudara,menstruasi dan tumbuh rambut kemaluan. Pada masa remaja hormon nafsu sering kali tidak diperhatikan oleh remaja sekitar atau mereka merasa pelajaran tentang seks dinilai tabu bahkan sekolah dan dilingkungan keluarga mereka tidak mau membahas mengenai apa itu seks. Padahal dengan kita memberitahu apa itu seks dan kenapa para remaja tidak boleh melakukannya bisa mengurangi dampak seks bebas. Pengetahuan mengenai seks bukanlah hal yang tabu malah mereka memang harus mengetahuinya.

Selain itu dampak seks bebas dalam segi Kesehatan contohnya Klamidia yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Pada pria yang terjangkit klamidia, biasanya akan muncul gejala yang berupa peradangan pada saluran kencing, demam, keluarnya cairan dari penis, rasa sakit, atau rasa berat pada kantong buah zakar. Lalu penyakit Sifilis juga dikenal sebagai penyakit raja singa. Penyakit yang disebabkan bakteri Treponema pallidum ini memiliki masa penularan yang berkisar antara 10-90 hari. Sifilis ditandai dengan gejala timbulnya luka kecil dengan karakteristik bundar, hampir selalu muncul di dalam atau sekitar alat kelamin, anus, atau di mulut.