Lihat ke Halaman Asli

Rahman Arifin

Guru SMPN 1 CILIMUS

Sudah Berapa Topik yang Diselesaikan dalam PMM?

Diperbarui: 24 Maret 2023   09:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan mandiri pelatihan dalam PMM (Dokpri)

Memasuki era digitalisasi pendidikan di Indonesia, berbagai macam program telah dibuat oleh pemerintah. Dengan adanya teknologi komunikasi pelatihan guru dilaksanakan secara daring dengan berbagai macam aplikasi.

Berbarengan dengan pandemi Covid-19, ketika guru harus bekerja dari rumah atau WFH dan kelas harus tetap berlangsung, maka pilihannya adalah membuat kelas digital dengan menggunakan aplikasi WA, Google Form, Google Classroom, Google Meet, Google Worksheet, Quizizz, Kahoot, Zoom, Teams, dll.

Mau tidak mau guru-guru yang tidak familiar dengan teknologi tersebut harus belajar dan menerapkan dalam pembelajarannya.

Pasca pandemi Covid-19, meskipun sudah diperbolehkan menyelenggarakan kelas tatap muka, tetapi digitalisasi pendidikan tetap dilanjutkan. Kemendikbudristekdikti di bawah komando Nadiem Makarim menyempurnakan aplikasi PMM atau Platform Merdeka Mengajar dengan mengintegrasikannya kedalam aplikasi belajar.id.  Peluncuran Aplikasi ini berbarengan dengan dicanangkannya perubahan kurikulum dari kurikulum 2013 ke kurikulum merdeka.

Berbagai macam materi pelatihan tersedia lengkap di Platfom Merdeka Mengajar. Bahkan bukan hanya materi pelatihan saja, semuanya yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar tersedia di dalamnya, diantaranya assesmen murid, perangkat ajar, komunitas, video inspirasi, dan bukti karya.

Dalam pelatihan mandiri awalnya ada 11 topik pelatihan, tetapi sekarang bertambah menjadi 27 topik. Masing-masing topik pelatihan idealnya diselesaikan dalan jangka waktu 20-25 hari. Bisa dibayangkan berapa waktu yang diperlukan guru untuk menyelesaikan semua topik pelatihan tersebut.

Di SMPN 1 Cilimus untuk menyemangati guru-guru menyelesaikan topik pelatihan, ibu kepala sekolah membuat tantangan kepada guru-guru. Guru yang bisa menyelesaikan topik paling banyak akan mendapatkan reward. Sebagai bagian dari SMPN 1 Cilimus, dengan semangat membara penulis mengikuti tantangan tersebut.

Diawali dengan membuka topik pelatihan Merdeka Belajar, ketika dibuka ternyata di dalamnya terdapat 5 modul, tiap modul terdiri dari 1-3 materi dalam bentuk video yang harus disimak dengan baik. Disetiap materi ada latihan pemahaman dalam bentuk pertanyaan pilihan ganda, cerita reflektif dalam bentuk uraian dan diakhiri dengan post tes yang terdiri dari beberapa pertanyaan pilihan ganda. Kalau masih ada jawaban yang salah kita harus mengulang lagi materi dari awal. Lolos dari post tes kita ditugaskan untuk membuat aksi nyata berupa pemaparan materi, bukti dokumentasi, umpan balik dan refleksi.

Menyimak video materi yang disampaikan narasumber ternyata jenuh dan membosankan. Sebagai bahan evaluasi bagi guru dalam pembelajaran di kelas yang hanya menggunakan metode ceramah. Padahal dalam Kurikulum Merdeka ada yang disebut dengan pembelajaran berdiferensiasi. Bagi penulis lebih nyaman kalau materi ini disampaikan melalui bahan bacaan.

Diawal pengerjaan terjadi kesalahpahaman, disangka umpan balik itu yang disediakan di platform ternyata bukan. Menunggu 5 bulan untuk diverivikasi dan ketika diverifikasi ternyata harus diperbaiki.

Kenapa PMM begitu merepotkan? Kita sudah capek menyimak video yang melelahkan mata, merangkum dan mencatat materi penting, kemudian membuat bahan tayangan materi di Canva  kemudian diunggah, dikomentari banyak orang ternyata belum lengkap.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline