MENANTIMU DI UJUNG JALAN
Karya Rahman Arifin
Ayah
lelah sudah ku berjalan
menelusuri lorong panjang
hanya berbekal tongkat dan catatan
Aku tak ingin menjadi sampah kehidupan
meski telah disampahkan
melihat dunia ini wahai Ayah
semakin miris perih dan tergores
menjadikan luka-luka itu menganga kembali
Ayah
tak ingin ku terbawa arus yang kian kuat menggoda
tak ada teman yang bisa menguatkan
cuma Ayah seorang
Ayah
mentari tinggal sesenti menampakkan di bumi
tetapi manusia begitu bersuka cita
bergelimang dosa maksiat
tak peduli halal haram
yang penting mereka bisa bersuka cita dan bergaya
berbahagia dalam fatamorgana
Ayah
bolehkah ku berkata
Aku letih
ah rupanya itu tak sepadan dengan perjuangan
para nabi dan orang-orang sholeh
mereka seperti asing di dunia
tapi tetap penuh semangat untuk tetap
memegang panji kebenaran
meskipun semua orang berkata
Iya!