Lihat ke Halaman Asli

Rahman Arifin

Guru SMPN 1 CILIMUS

Terasi sebagai Panganan Tradisional Berbahan Dasar Hasil Laut

Diperbarui: 2 Januari 2023   11:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidangan makanan dengan sambal terasi (Dokpri)

Pendahuluan

Terasi adalah adalah bahan masakan yang terbuat dari fermentasi udang (Wenghua Z,). Hidangan terasi dalam bentuk sambal sebagai pelengkap makan, bisa dikatakan ada hampir di setiap meja makan masyarakat Indonesia, baik yang hidup di pesisir ataupun di pegunungan. Harga yang murah dan rasa yang enak menyebabkan terasi  dikenal disemua lapisan masyarakat Indonesia.

Berbagai olahan sambel dan resep resep nusantara erat sekali kaitannya dengan terasi.

Sejarah Terasi

Menurut Wamad, 2018. Raja pertama Cirebon, pangeran Cakrabuwana sering menyempatkan waktunya untuk mencari udang rebon. Hasil tangkapan udang rebon itu diolah menjadi terasi oleh pangeran Cakrabuwana.

Terasi telah menjadi komoditas kota Cirebon dalam sejarahnya di tahun 1445 M, industry rumahan untuk memproduksi terasi didirikan dengan alat lumpang dan alu.

Popularitas terasi membuat laksamana Chengho membawanya dalam setiap ekspedisi.

Terasi semula disebut terasih, yang memiliki makna "yang sangat disukai". Kata terasih dipercaya berasal dari kata asih yang dalam Bahasa Sunda bermakna cinta atau suka. (Silaen, F.2019)

Masih menurut Silaen, F. 2019 Seiring waktu, terasi yang dikenal sekarang ini umumnya terbuat dari campuran garam, tepung, dan udang rebon yang ditumbuk. Setelah itu terasi kemudian dibentuk menjadi persegi atau bulat untuk kemudian dikeringkan.

Nasi Jamblang berbumbu terasi (Dokpri)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline