Lihat ke Halaman Asli

Rahman Arifin

Guru SMPN 1 CILIMUS

Pada Titik Nadir

Diperbarui: 31 Desember 2022   07:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awan Gunung dan hutan (dokpri)

Pada Titik Nadir
Karya Rahman Arifin

Tertunduk lesu
tak berani menengadahkan wajah
suram tiada pengharapan
tatapannya kosong
menerawang jauh entah kemana

segerombolan semut yang antri dihadapannya ia abaikan
tak bergerak sedikitpun
tak selangkah kakipun
ragu harus kemana langkah terayun
tak ada setitikpun terang dalam benaknya
ooo ......
alangkah malang dirinya
begitu yang selalu ia pikirkan

gemericik air di pancuran
riak air di permukaan kolam
sepoi angin yang menyapa daun padi
yang menghasilkan irama damai
baginya sungguh tiada berarti
hendak kemanakah langkah diayun
sampai kini belum juga dia putuskan

Pernah di muat di blog pribadi dengan sedikit perbaikan 
Kamis, 17 Februari 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline