Pergi ke Cirebon rasanya tidak lengkap kalau tidak mencicipi kulinernya. Diantara kuliner favorit di Cirebon adalah empal gentong.
Empal gentong merupakan masakan bersantan kuah kuning seperti soto. Isiannya terdiri dari potongan jeroan sapi yang dipotong dadu kecil, kuah kuning bersantan, ditaburi bawang goreng dan daun bawang. Lebih mantap kalau ditambah taburan cabe kering dan acar mentimun wortel.
Bagi yang tidak suka jeroan sapi disediakan pilihan isian daging sapi. Atau bisa juga dicampur antara daging sapi dan jeroan sapi.
Rasanya gurih manis dan menyegarkan. Dihidangkan dengan sepiring nasi atau potongan lontong dan krupuk.
Bagi yang takut dengan kentalnya kuah santan yang gurih karena kolesterol, sekarang ada varian baru yang disebut empal asem.
Isiannya sama saja dengan empal gentong, hanya kuahnya saja yang berbeda. Kuah empal asem bening dan rasanya asam yang berasal dari potongan blimbing wuluh. Sensasi asemnya benar benar menyegarkan. Mata merem bisa melek kembali.
Baik empal gentong dan empal asem sama enaknya tergantung selera. Bagi yang suka kuah yang ringan pasti akan memilih empal asem. Bagi yang suka gurihnya kuah bersantan pasti akan memilih empal gentong.
Yang menarik dari empal gentong adalah tempat memasaknya menggunakan gentong atau tempayan yang terbuat dari tanah liat. Aroma empal akan semakin kuat karena dimasak menggunakan kayu bakar. Gentong akan di taruh di tempat semacam tanggungan. Kemungkinan jaman dulu para pedagang empal menjajakan dagangannya dengan cara ditanggung keliling kampung.
Sekarang para pedagang empal rata-rata sudah mangkal disuatu tempat. Tetapi ciri khas gentong dan tanggungannya tetap dipertahankan.
Ada beberapa pedagang empal gentong yang terkenal dan menjadi buruan pelancong dari luar kota, diantaranya Empal Gentong H. Apud ,Empal Gentong Amarta, Empal Gentong Ibu Nur, Empal Gentong Mang Darma, Empal Gentong Krucuk dan masih banyak yang lainnya.(Raf)