Lihat ke Halaman Asli

Rahman AlPadli

Mahasiswa program studi Ilmu Hadits, Universitas Ahmad Dahlan

Press Release Seminar Pendidikan Karakter Nasional, Peran Pemuda dalam Membangun Peradaban

Diperbarui: 21 April 2021   15:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam rangka menjadikan generasi muda yang memiliki karakter akhlakul karimah, kelompok 25 Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa (LKMM) Dasar mengadakan "Webinar Nasional Pendidikan Karakter" dengan narasumber Muhammad Habibi Miftakhul Marwa, S.H.I, M.H. selaku dosen Universitas Ahmad Dahlan dan dipandu oleh moderator Siti Nurul Amimah selaku mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi UAD. Kegiatan yang dilaksanakan pada Ahad (04/04/2021) pukul 08.30 -- 11.30WIB ini diikuti oleh kurang lebih 40 peserta melalui ruang virtual zoom BIMAWA UAD Yogyakarta.

Kegiatan Webinar Pendidikan Karakter yang bertemakan "Peran Pemuda dalam Membangun Peradaban" ini merupakan hasil dari rencana tindak lanjut LKMM Dasar yang diadakan oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BIMAWA) Universitas Ahmad Dahlan.

Disampaikan oleh Rahman Al Padli dalam sambutannya selaku Ketua Panitia bahwa pada saat ini pemuda dapat dikatakan sebagai ujung tombak keberhasilan suatu bangsa, apabila pemudanya baik maka baik pula suatu bangsa, dan apabila pemudanya buruk maka buruk pula suatu bangsa. Jika melihat sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia juga tidak terlepas dari peran pemuda di dalamnya, oleh karena itu webinar ini bertujuan untuk menyadarkan dan menggerakan spirit pemuda dalam rangka menjadi pribadi yang berkarakter lebih baik untuk kemajuan suatu bangsa.

Dalam sambutannya, Bapak Caraka Putra Bakti, M. Pd. Mengatakan bahwa pendidikan karakter merupakan hal yang krusial yang tidak bisa dilakukan secara instan namun membutuhkan waktu yang panjang. Sebab, di era globalisasi sekarang manusia tidak hanya dinilai dari segi kognitifnya saja, tetapi juga segi karakternya. Keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan sebab tanpa karakter atau akhlak yang baik, manusia yang berilmu tidak akan dihargai.

Pendidikan karakter harus diawali dengan kesadaran peduli akan nasib masa depan bangsa. Kunci utama untuk mewujudkan pendidikan karakter adalah harus memiliki kesadaran kolektif, memiliki rencana yang berkelanjutan atau program yang jelas dan tersistem. Karakter yang ingin dicapai yaitu unggul, positif, dan berakhlakul karimah, bukan hanya mencerdaskan secara intelektual tetapi harus bisa membentuk kepribadian yang baik. Sebagai contoh di sekolah, pendidikan yang diterapkan hendaknya tidak hanya memutlakan pada kecerdaskan kognitif, tetapi juga memutlakan kepribadian yang baik dari setiap peserta didik.

Setidaknya ada empat peran seorang pemuda saat ini, yaitu sebagai agent of change (memiliki peran aktif dalam mengembangkan kepedulian terhadap lingkungan hidup dan masyarakat), moral force (berperan mengkritisi suatu tindakan yang tidak sesuai dengan idealisme dan norma yang berlaku, sensitif terhadap perilaku yang tidak mencerminkan hal positif dari suatu negara), serta social control (meluruskan perilaku masyarakat yang menyimpang).

Namun mirisnya, dewasa ini banyak pemuda menghadapi permasalahan- permasalahan yang menghambatnya dalam rangka menjadi pribadi yang lebih baik diantaranya adalah jauh dari figur tokoh yang sesuai dengan nilai- nilai islam, mudah putus asa, serta seringkali salah menilai informasi yang menyebabkan pemuda banyak mengonsumsi berita- berita negatif yang dapat membawanya ke arah penyimpangan. Oleh karenanya, seluruh pihak perlu bersinergi dalam rangka mengajak kembali pemuda agar menjadikan sosok Rasulullah SAW sebagai teladan, memberikan motivasi, serta informasi yang mendidik.

Hal hal yang harus dimiliki pemuda sebelum mengemban misi untuk memperbaiki peradaban yang kian maju diantaranya hendaknya pemuda memiliki kekuatan jasmani (intelektual) dan rohani (spiritual) yang seimbang. Kemudian, penguasaan jaringan atau relasi juga dibutuhkan pemuda dalam rangka menyiapkan masa depan. Kecakapan dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial, bekerja sama dengan tim, serta dan relasi yang luas dapat membuka kesempatan bagi pemuda untuk masa depan yang lebih baik.

Selain itu, pemuda juga harus memiliki visi dan misi yang jelas. Apa yang akan dilakukan, strategi yang disusun, serta metode yang dijalankan dalam membangun peradaban perlu dimiliki seorang pemuda melalui pendidikan yang tidak hanya berbasis pada kepentingan intelektual, namun juga pendidikan karakter yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline