Kinerja pemerintahan lokal menjadi menarik ketika daerahnya diperbincangkan di tingkat nasional. Program kerjanya menjadi rujukan banyak pihak, demi mencontoh kesuksesannya. Kota Solo merupakan salah satu contoh menarik bagaimana daerah tersebut terus berkembang maju. Tentunya hal tersebut karena tangan dingin seorang pemimpinnya, yakni Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Menilai kinerja seorang pemimpin dalam konteks pemerintahan lokal tentunya memerlukan pemahaman mendalam terhadap perubahan dan perkembangan di tingkat kota. Faktanya, di tangan Gibran Rakabuming Raka, Kota Solo mengalami transformasi yang signifikan, mengarah pada peningkatan kenyamanan dan penataan kota yang lebih estetis. Meskipun setiap pemimpin memiliki pro dan kontra, tidak bisa disangkal bahwa kehadiran Gibran memberikan dampak positif pada kesejahteraan warga Solo.
Salah satu aspek yang patut dicermati adalah perbaikan infrastruktur. Gibran diakui telah melakukan investasi besar-besaran untuk meningkatkan kondisi jalan, taman kota, dan fasilitas umum lainnya. Pembangunan infrastruktur yang dilakukan bukan hanya berfokus pada aspek fungsional, tetapi juga estetika. Hal ini menciptakan suasana yang lebih menyenangkan bagi warga kota, sekaligus meningkatkan nilai estetika kota Solo secara keseluruhan. Hal tersebut bisa dilihat dari keindahan Masjid Raya Sheikh Zayed, Pasar Mebel dan lain sebagainya.
Selain itu, upaya Gibran dalam memajukan sektor pariwisata patut diapresiasi. Dengan menggali potensi budaya dan sejarah yang dimiliki Solo, Gibran berhasil menarik perhatian wisatawan. Program pameran seni, festival budaya, dan revitalisasi tempat-tempat bersejarah seperti rumah rekaman pertama di Indonesia (Lokananta), menjadi bagian dari strategi tersebut. Peningkatan kunjungan wisatawan tidak hanya memberikan dampak ekonomi positif tetapi juga memberikan rasa kebanggaan bagi warga Solo atas warisan budayanya.
Tak hanya itu, kebijakan Gibran dalam pengelolaan lingkungan juga layak diberikan apresiasi. Solo menjadi salah satu kota yang berkomitmen pada keberlanjutan lingkungan, dengan program penanaman pohon, pengelolaan sampah yang lebih baik, dan promosi gaya hidup ramah lingkungan. Inisiatif ini tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan, tetapi juga menciptakan ruang hijau yang lebih banyak, memberikan warga akses ke tempat rekreasi yang sehat.
Meskipun demikian, kritik terhadap kebijakan dan tindakan Gibran juga tidak bisa diabaikan. Beberapa pihak berpendapat bahwa fokusnya pada sektor pariwisata dan estetika kota mengabaikan masalah sosial yang mungkin lebih mendesak perhatian, seperti ketidaksetaraan ekonomi dan aksesibilitas pendidikan. Dalam hal ini, peran pemerintah dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan fisik dan kesejahteraan sosial menjadi sangat penting.
Namun secara keseluruhan, di tangan Gibran, Kota Solo mengalami perkembangan positif yang signifikan. Dengan investasi dalam infrastruktur, promosi pariwisata, dan kebijakan lingkungan yang progresif, Solo semakin nyaman dan bersolek. Namun, penting untuk terus mengkritisi dan mengevaluasi kebijakan untuk memastikan bahwa pembangunan yang dilakukan benar-benar merata dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H