Lihat ke Halaman Asli

Lindawati

Wiraswasta

Awas, hati-hati penipuan melalui WhatsApp masih marak terjadi

Diperbarui: 22 Oktober 2023   08:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Pagi ini saya mau berbagi cerita. Karena jangan sampai kisah ini juga terjadi pada Bapak/ibu, semuanya.

Beberapa hari yang lalu, saya dan keluarga sempat merasa panik. Karena  grup Whatsapp keluarga kami disusupi oleh peretas atau hacker.

Pada awalnya saya tidak terlalu menaruh curiga, namun saya masih ragu dengan pesan yang dikirim oleh keluarga saya, ibu(adik dari mama saya).

Ibu mengirimkan sebuah undangan pernikahan. Namun fotonya tidak saya kenal, dan tidak ada keterangan nama pada halaman depan undangannya.
Yang ada hanya foto dengan wajah yang kurang jelas, dan tulisan undangan.

Saya lalu mengabari ibu saya tersebut melalui WhatsApp, namun cek list 1. Saya belum menaruh curiga. Saya pikir mungkin ibu belum baca dan karena sesuatu hal HPnya mati.

Saya memang belum buka undangan tersebut, karena saya tau akan adanya penipuan lewat undangan pernikahan.

Selang beberapa waktu, oom sayapun bertanya, namun belum juga dibalas oleh ibu. Saya mulai khawatir karena didalam grup keluarga tersebut banyak orangtua saya.

Adik saya teringat akan sesuatu yang pernah menimpa temannya. Adik saya lalu memberitahu kalau itu kemungkinan bukanlah dari ibu.

Benar saja, setelah saya telfon secara lansung ternyata itu bukan dari ibu. Namun dari hacker yang telah berhasil meretas WhatsApp ibu.

Awalnya ibu saya mendapatkan undangan pernikahan tersebut dari WhatsApp teman-teman kantornya, tanpa menaruh curiga ibu membuka undangan pernikahan tersebut. Maka jadilah ibu menjadi korban hacker. WhatsApp ibu dibajak oleh hacker tersebut.

Ibu tidak bisa menggunakan WhatsAppnya. Karena hacker menggunakan WhatsApp ibu tersebut, lalu hacker mengirimkan undangan pernikahan kegrup-grup yang ada didalam WhatsApp. Termasuk kedalam grup keluarga kami.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline