Lihat ke Halaman Asli

Rahmah Athaillah

Pecinta Literasi

Menyikapi Masalah dengan Bijak dalam Islam

Diperbarui: 18 Januari 2024   21:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 sumber gambar: pixabay

Menyikapi Masalah dengan Bijak dalam Islam: Kebijaksanaan sebagai Kunci Solusi
Dalam Islam, menyikapi masalah dengan bijak adalah ajaran yang sangat ditekankan. Kebijaksanaan merupakan salah satu nilai fundamental yang membimbing umat Islam dalam menghadapi tantangan kehidupan. Dalam pandangan Islam, kebijaksanaan tidak hanya mencakup aspek pemikiran, tetapi juga perilaku dan tindakan yang selaras dengan petunjuk Allah SWT. Berikut adalah refleksi tentang bagaimana Islam mengajarkan untuk menyikapi masalah dengan bijak.

1. Berdoa dan Tawakal kepada Allah

Ketika dihadapkan dengan masalah, Islam mengajarkan umatnya untuk pertama-tama berdoa dan tawakal kepada Allah. Dalam Al-Quran, Allah berfirman, "Dan jika engkau ditimpa oleh sesuatu bencana, maka sesungguhnya telah ditimpa oleh sesuatu yang serupa pula umat-umat yang terdahulu. Perkara ini adalah hasil perbuatan tangan mereka sendiri. Allah memaafkan sebagian besar dosa-dosa mereka." (QS. Ash-Shura 42:30). Dengan bersandar pada doa dan tawakal, umat Islam memperoleh ketenangan hati dan keyakinan bahwa Allah adalah pemegang solusi atas setiap masalah.

2. Menggunakan Hikmah dalam Berbicara dan Bertindak

Hikmah atau kebijaksanaan adalah salah satu nilai yang sangat dihargai dalam Islam. Allah menyeru umat-Nya untuk berbicara dan bertindak dengan bijak. Dalam Al-Quran, Allah berfirman, "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik." (QS. An-Nahl 16:125). Ini menunjukkan bahwa dalam menghadapi masalah, penting untuk bersikap bijak dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.

3. Bersabar dan Sabar

Sabar adalah nilai penting dalam menyikapi masalah dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda, "Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai oleh Allah daripada mukmin yang lemah, walaupun keduanya sama baiknya. Berpegang teguhlah kamu kepada yang memberi manfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah, dan jangan merasa lemah. Jika suatu musibah menimpa, jangan katakan, 'Seandainya aku telah berbuat demikian dan demikian,' tetapi katakanlah, 'Ini adalah takdir Allah, dan apa yang Dia kehendaki pasti terjadi.'" (Muslim). Dalam sabar, seseorang menemukan kekuatan untuk tetap tenang dan penuh keikhlasan di tengah kesulitan.

4. Bertindak dengan Adil dan Berempati

Dalam menyikapi masalah, Islam menekankan pentingnya bertindak dengan adil dan berempati kepada orang lain. Adil dalam memberikan keputusan dan berempati dalam merasakan penderitaan orang lain adalah bagian dari kebijaksanaan. Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah sekalipun terhadap dirimu sendiri, atau ibu bapak dan kaum kerabatmu." (QS. An-Nisa 4:135). Dengan mempraktikkan keadilan dan empati, kita dapat merespon masalah dengan bijaksana.

5. Mencari Solusi dengan Akal Sehat

Islam mengajarkan penggunaan akal sehat dalam menyikapi masalah. Allah memberikan akal kepada manusia untuk digunakan sebagai alat pemikiran dan penyelesaian masalah. Dalam mencari solusi, Islam mendorong umatnya untuk merenung, merenjakan, dan mempertimbangkan konsekuensi tindakan. Rasulullah SAW bersabda, "Ketika salah seorang di antara kamu berencana melakukan suatu pekerjaan, maka hendaklah dia shalat dua rakaat sebelumnya dan berdoa kepada Allah untuk memberkahi rencana itu." (HR. Bukhari).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline