Di pergantian tahun, kerinduan dan harapan terpatri dalam detik yang merentang di antara masa lalu dan masa depan. Kerinduan mengecup erat ingatan yang terukir dalam setiap detak waktu, membawa aroma kenangan yang menghangatkan hati. Sementara harapan membentangkan jalan baru, memandang ke depan dengan sinar yang bercahaya, menggambarkan janji baru yang menghiasi lembaran kehidupan yang belum terbaca.
Kerinduan itu seperti riuh rendah angin yang meniup lembut melalui daun-daun memori, meresapi keheningan malam dan menyusup ke dalam relung-relung hati yang selalu merindukan kehadiran seseorang. Ia adalah pesan tak terucap yang berbisik di dalam ruang kosong, mengharapkan kehadiran yang sudah lama dinanti.
Sementara itu, harapan membawa aroma keberanian dan keinginan baru. Ia adalah panggilan untuk memandang ke depan dengan keyakinan, merangkul setiap detik yang akan datang sebagai lembaran baru yang akan diisi dengan kisah-kisah baru, pencapaian, dan kebahagiaan yang belum terwujud.
Di pergantian tahun, kerinduan menjadi catatan tentang kenangan yang membuat hati hangat, sementara harapan adalah peta untuk melangkah maju menuju halaman-halaman baru kehidupan yang menunggu untuk dijelajahi. Keduanya bertemu di tengah relung hati, menjadi kekuatan yang mendorong untuk menghadapi masa depan dengan senyum dan hati yang lapang.
Pergantian tahun adalah saat di mana kerinduan bertemu dengan harapan, membentuk ikatan antara yang telah berlalu dan yang akan datang. Dalam perjumpaan ini, kita belajar untuk merangkul memori yang berharga sambil membuka lembaran baru dengan keyakinan bahwa setiap tahun baru membawa peluang-peluang baru yang menunggu untuk diwujudkan.
Ada harapan juga doa yang senantiasa dilangitkan dalam setiap detiknya, sembari meyakini bahwa akan ada keajaiban dalam setiap doa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H