Lihat ke Halaman Asli

rahmaharumoktaviana

MAHASISWA PWK 19 UNIVERSITAS JEMBER

Proses Pertanian Industri Tembakau Jember dan Dinamikanya

Diperbarui: 12 April 2021   20:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

backpackerjakarta.com

Menengok sejarah yang telah ada, Kabupaten Jember merupakan kawasan belantara sebelum adanya perambahan oleh Kolonial Belanda dari regenschap Bondowoso ke Kabupaten Jember.  

Akibat adanya kecocokan unsur hara pada tanah di Kabupaten Jember dengan penanaman tumbuhan perkebunan seperti tembakau serta pangsa pasar tembakau yang sangat besar di eropa, menjadi factor utama perkembangan pertanian industry tembakau merebak luas di daerah dengan budaya Pandhalungan ini. 

Pertanian tembakau di Kabupaten Jember telah ada sejak tahuan 1960-an yang mana menjadi zaman keemasan hasil produksi tanaman tembakau di Kabupaten Jember. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS 2010-2016) mencatat bahwa tanaman tembakau menjadi salah satu komoditas unggulan pertanian industrial jawa timur dengan jember sebagai daerah produksi terbesar yang menyumbang 2,01% dari produk Domestik Regional Bruto Jawa Timur (PDRB) dengan nilai tambah bruto sebesar Rp. 27.321 milyar.hasil pertanian tembakau akan digunakan dalam pembuatan beberapa produk tidak hanya rokok saja. 

Upaya diversifikasi yang dilakukan pada hasil panen tembakau dilakkukan agar produk yang dihasilkan dapat memiliki keturunan lainnya sehingga memperluass kegunaan hasil pertanian tembakau dengan dampak positif baik dari industry maupun petani. 

Adapun produk lain turunan dari tanaman tembakau yaitu nikotin cair untuk produk vape yang sedang marak dewasa ini, bahan baku farmasi, bahan baku pestisida, dan juga bahan baku kosmetik. daya guna dan Daya ekspor tembakau yang sangat besar ini menuntut perkembangan pertanian industry tanaman tembakau di Jember untuk ditekan menjadi lebih produktif. Hal ini membentuk aglomerasi industry pertanian tembakau di kabupaten jember dari lahan produksi dengan subjek petani, penyediaan input atau bibit dan pupuk tanaman tembakau, lahan pengolahan (pabrik), dan distribusi. 

Adapun pengembangan lahan BPP untuk pertanian tembakau Kabupaten Jmeber berada di Kecamatan Ambulu.Proses produksi hingga distribusi baik dari petani dan pengepul. Aglomerasi yang terjadi di kabupaten jember mampu mencapai distribusi tingkat nasional. Adapun pangsa pasar yang dicapai pertanian industrial tanaman tembakau kabupaten jember antara lain pangsa pasar bahan cerutu Havana. 

Pembentukan aglomerasi yang terjadi di kabupaten jember masih menuai banyak masalah akibat adanya kesenjangan kesejahteraan dari petani, pengepul, dan pemilik pabrik. Meninjau dari proses penanaman hingga distribusi, petani memiliki peranan yang sangat penting dan upaya yang paling dominan dalam mendukung keberhasilan pertanian industry tanaman tembakau di Jember. 

Proses produksi yang dilakukan oleh petani mulai dari pembibitan, penanaman, panen, dan pengeringan atau pengasapan hasil panen. Adapun kendala yang sering dialami petani dalam proses produksi yaitu frekuensi air yang tidak menentu dalam masa penanaman, perubahan iklim yang signifikan menyebabkan banyak kegagalan penanaman dan pengeringan tembakau akibat hasil panen yang membusuk. Hasil panen tembakau dari petani umumnya berupa tembakau kering hasil penjemuran maupun pengasapan. 

Kemudian Distribusi margin untuk setiap jaringan tata niaga memperlihatkan bahwa pada saluran distribusi penjualan blandang besar ke pabrik, petani ke pengepul, blandang kecil ke blandang besar dan terakhir saluran distribusi petani ke blandang kecil. Umumnya petani menyerahkan langsung pada pabrik. namun hal tersebut sangat jarang terjadi mengingat aksesibilitas petani ke pabrik merupakan hal yang langka. 

Selain itu dampak perubahan iklim yang sangat cepat meningkatkan potensi kebusukan pada hasil panen dan membuat harga tembakau semakin anjlok. Akibatnya petani lebih memilih untuk menjual hasil panen pada pengepul. Dampak yang diakibatkan oleh tata niaga yang kurang terorganisir. Dari fenomena tata niaga pertanian industry tanaman tembakau Jember yang kurang baik ini mengakibatkan kesenjangan harga antara pengepul dengan pabrik dan petani dengan pengepul. 

Maka diperlukan upaya untuk menyeimbangkan kedudukan 3 subjek pertain industry tembakau tersebut. Sehingga pemerintah perlu menguatkan peran Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) agar harga tanaman tembakau bisa seimbang dari hulu ke hilir. Inovasi pertanian industry dari segi penanaman maupun distribusi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline