Lihat ke Halaman Asli

Rahmah Afifah

Pegiat Literasi - Berbagi Referensi

Catatan Hitam: Begini Inginku (2/365)

Diperbarui: 4 Januari 2023   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi Kopi/Canva.com

Prolog

Catatan hitam kali ini, tidak akan membahas anak kecil bermain lato-lato, pengamen yang suka menyiyir, atau burung kabur milik Pak Asep

Sebab semua itu bagi hewan berakal ini, merupakan  bagian kecil dari pengalihan tekanan, yang kian waktu kian memberat. 

Singkatnya, selamat menyicipi kopi pahit dari kata yang sayangnya tak terlalu pahit.

Begini Ingin Ku

Ingin ku hari tadi
Hanya berbuat tanpa bersuara
dan bergerak tanpa memaksa
Hanya menikmati
dan meresapi
itu saja

Lepaskan mereka untuk berteriak
hingga tangis menjadi kering
Sungguh ingin ku hari tadi, biarkan saja mereka

Kadang hidup masih se-pelik itu
mencari peluk pun, tak  benar mendekap

Hari ini, aku terlalu peduli.

Epilog

Manusia memang memiliki kecenderungan untuk selalu ikut campur. 

Itu baik asalkan ia membantu, selanjutnya menjadi buruk saat ia mengompori untuk keinginan'berkuasa' .




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline