Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Self Harm dan Latar Belakangnya di Kalangan Remaja Terutama Mahasiswa

Diperbarui: 14 Juni 2023   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Selfharm merupakan perilaku melukai, menyakiti, atau menyiksa diri sendiri secara langsung dan disengaja tanpa ada niat untuk bunuh diri. Ketika seseorang melakukan self harm yang dirasakan yaitu rasa sakit fisik maupun batin. Dalam beberapa waktu terakhir, banyaknya kasus selfharm di usia remaja terutama kalangan Mahasiswa self harm seperti "trend" yang harus dilakukan untuk mendapatkan perhatian.

Selfharm dapat terjadi dengan berbagai cara mulai dari yang ringan hingga serius. Biasanya tindakan ini dilakukan untuk mengurangi ketegangan atau beban pikiran agar merasa lebih tenang dan lega dari perasaan yang tidak nyaman akibat masalah yang tengah dirasakan. Lalu, sebenarnya apa sih self harm itu? dan mengapa tindakan tersebut sering dilakukan oleh mahasiswa akhir-akhir ini?

Memahami arti Selfharm?

Dijelaskan dalam situs tirto.id unggahan Abdul Hadi, Gangguan self-harm adalah masalah emosional yang kerap diderita remaja, namun tidak menutup kemungkinan anak-anak atau orang dewasa juga mengalaminya.

Selfharm atau Self-Injury dapat dilakukan dengan cara melukai tubuh menggunakan benda tajam, benda tumpul, atau benda-benda yang ada di sekitar. Selfharm juga berarti menyakiti diri sendiri dengan cara menyayat kulit, memukul bagian tubuh, membenturkan kepala ke tembok, atau mencabuti rambut. Banyak juga hal-hal yang tidak terduga lainnya dilakukan untuk menyakiti diri sendiri.

Selfharm umumnya menjadi tanda bahwa seseorang sedang berada dalam kesulitan atau stres berat. Selfharm tidak bermaksud untuk bunuh diri namun hanya untuk melampiaskan emosi dan beban pikiran yang menyakitkan misalnya pada saat marah, cemas, merasa kesepian dan putus asa. Tindakan apapun yang termasuk selfharm dapat menyebabkan cedera dan bahaya yang berisiko tinggi dan berakibat fatal.

Berikut ini termasuk bentuk-bentuk perilaku self-harm yang kerap terjadi.

1. Menggaruk menggunakan benda tajam pada permukaan kulit sampai membekas atau berdarah.
2. Menyayat atau mengukir simbol tertentu pada pergelangan tangan, lengan, kaki, tubuh atau bagian tubuh lainnya.
3. Membenturkan atau memukul diri sendiri hingga memar atau mengalami pendarahan.
4. Menggigit bagian tubuh sampai berdarah atau meninggalkan bekas pada permukaan kulit.
5. Menjambak rambut sendiri dengan kuat atau mencabuti bulu mata atau alis dengan niat untuk menyakiti diri sendiri.
6. Membakar kulit dengan bara api yang ada di rokok ataupun benda lainnya.
7. Menusukkan benda tajam seperti jarum pada area kulit.

Mengapa Self Harm banyak dilakukan oleh Mahasiswa?

Remaja merupakan fase yang rentan, dimana mereka mulai beranjak dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini mereka mulai dihadapkan oleh pilihan yang harus mereka ambil, keputusan yang harus mereka buat, serta tanggung jawab serta konsekuensi yang harus mereka terima akibat tindakannya. Hal-hal tersebut berpotensi meningkatkan stress, yang menyebabkan mereka melakukan selfharm.

Susapto (2018) menyampaikan Mahasiswa merupakan masa peralihan dari sekolah menengah atas ke perguruan tinggi. Mahasiswa yang belum dapat menyesuaikan dengan peran barunya akan rentan terkena stres dan mudah depresi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline