Lihat ke Halaman Asli

Rahmad Romadlon

MAHASISWA UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Pemikiran Anthony Giddens dan Teori Strukturasi

Diperbarui: 12 Juli 2024   09:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar HIMA FISIPOL UNY

Teori strukturasi salah satu menggabungkan agensi dan struktur yang paling terkenal dan diungkapkan dengan paling jelas adalah teori strukturasi Anthony Giddens. giddens menyurvei sederatan luas teori- teori yang mulai dengan individu/ agen. Giddens beragumen bahwa lebih tepat adalah kita harus mulai praktik- praktik sosial yang berulang untuk membuat rincian beragumen. Inti teori Giddens dengan pada praktik- praktik sosial adalah suatu teori mengenai hubungan antara agensi dan struktur. Oleh karena itu agensi agensi dan struktur tidak dapat dianggap sebagai bagian dari satu sama lain, mereka adalah dua sisi dari mata uang yang sama. Didalam istilah Giddens mereka adalah suatu dualitas. Semua tindakan sosial meliputi struktur, dan semua struktur meliputi tindakan. Agensi dan struktur terjalin tidak terpisahkan di dalam kegiatan atau praktik- praktik manusia yang berkelanjutan. 

Titik tolak analisis Giddens adalah praktik- praktik manusia, dia menegaskan bahwa mereka dapat dilihat sebagai hal yang berulang. Yakni, kegiatan- kegiatan yang tidak diciptakan oleh actor- actor sosial, sentatiasa diciptakan Kembali oleh mereka melalui cara cara yang sama mereka gunakan untuk mengungkapkan diri mereka sebagai aktor. Di dalam dan melalui kegiatan- kegiatan para agen menghasilkan kondisi- kondisi yang memungkinkan kegiatan itu (Giddens, 1984:2).  Kegiatan -- kegiatan tidak di hasilkan oleh kesadaran, melalui konstruksi sosial atas realitas, tidak dihasilkan melalui struktur sosial. Lebih tepatnya di dalam mengungkapkan diri sebagai aktor, orang sedang terlibat di dalam praktik, dan melalui parktik itulah dihasilkan kesadaran atau struktur. Berfokus pada sifat struktur yang berulang, Held dan Thompson beragumen bahwa struktur di reproduksi di dalam melaui rangkaian praktik yang diletakan yang diaturanya.  Hal yang sama dapat dikatakan tentang kesadaran. Giddens memperhatikan kesadaran, atau refleksivitas. Dalam bersikap refleksif, aktor manusia tidak hanya sadar diri, tetapi juga ikut dalam pemantauan aliran terus menerus kegiatan- kegiatan dan kondisi struktural. Bernstein beragumen bahwa agensi itu sendiri disiratkan secara refleksif dan dekursif di dalam struktur sosial, secara lebih umum, dapat diargumenkan bahwa Giddens memperhatikan proses dialektis Ketika praktik, struktur, dan kesadaran dihasilkan. Giddens membahas isu agensi- struktur dengan cara yang historis, prosesual, dan dinamis.

Unsur -- unsur teori strukturasi beberapa komponen utama teori strukturasi Giddens. mulai dari pemikiran Giddens menegnai para agen yang memantau pemikiran dan kegiatan mereka sendiri dan juga konteks fisik dan sosialnya. Para aktor merasionalisasi dalam usaha mereka mendapat rasa aman. Yang dimaksud Giddens dengan rasionalisasi perkembangan rutinitas yang tidak hanya memebri rasa aman bagi para aktor, tetapi juga mereka menangani kehidupan sosialnya secara efisien. Para aktor juga mempunyai motivasi untuk bertindak, dan motivasi itu meliputi keinginan dan Hasrat yang mendorong tindakan. Oleh karena itu rasionalisasi dan reflesivitas senantiasa terlibat di dalam tindakan, notivasi lebih tepat dianggap sebagai potensi untuk tindakan. Di dalam ranah kesadarab pun, Giddens membuat pembeda di antara kesadaran diskursif dan praktis. Kesadaran diskursif mengandung kemampuan untuk melukiskan tindakan tindakan kita dengan kata kata. Kesadaran praktis meliputi tindakan yang diterima oleh para aktor tanpa mampu mengungkapkan dalam kata kata apa yang sedang mereka lakukan. Fokus pada kesadaran prakris tersebut, membuat suatu alihan yang mulus dari para agen menuju agensi. Dengan demikian Giddens memberi bobot yang besar kepada pentingnya agensi. Giddens berhati- hati dalam memisahkan agensi dari maksud karena dia ingin berpendapat bahwa tindakan sering berakhir sebagai hal yang berebeda dari apa yang dimaksudkan, dengan kata kalin, tindakan- tindakan sengaja sering mempunyai konsekuensi yang tidak disengaja. Ide menegnai konsekuensi yang tidak disengaja memainkan suatu peran yang besar dalam teori Giddens dan khusus penting dalam mengantar kita dari agensi menuju level sistem sosial. Konsisten dengan penekananya pada agensi, Giddens member kekuatan yang besar pada sang agen. Para agen Giddens memepunyai kemampuan untuk membuat suatu perbedaan di dalam dunia sosial. Para agen tidak bermakna tanpa kekuasaan yakni seorang aktor berhenti menjadi seorang agen jika dia kehilangan kecakapan untuk membuat suatu perbedaan. Giddens memberi kekuasaan kepada aktor dan tindakan dan berlawanan dengan teori- teori yang tidak suka dengan orientasi dan sebagai gantinya memberi nilai penting kepada maksud sang aktor (fenomenologi) kepada struktur eksternal (fungsionalisme struktural).

Giddens tidak menolak fakta bahwa struktur dapat membatasi tindakan, bahwa para spsiolog telah melebih- lebihkan pentingnya pembatas itu. Struktur sering mengizinkan para agen untuk melakukan hal- hal yang tidak akan mampu mereka lakukan jika struktur tidak ada. Giddens mengurangi tekanan pada paksaan struktural, tidak mengakui bahwa para aktor dapat kehilangan kendalu atas sifat- sifat sistem sosial yang terstruktur. Sosiologis konvensional mengenai struktur lebih dekat dengan konsep Giddens mengenai sistem sosial. Ide mengenai sistem sosial diperoleh dari perhatian sentral Giddens kepada praktik. Untuk konsep strukturasi yang berdasarkan pada ide bahwa konstitusi agen dan struktur bukanlah dua kumpulan fenomena tertentu yang independent, suatu idualisme, menggambarkan suatu dualitas sifat struktur sistem sosial hasil dari praktik praktik yang diorganisasikan secara berulang atau momen produksi tindakan juga momen reproduksi didalam kontesk. Struktur dan agensi adalah suatu dualitas tidak ada yang dapat eksis tanpa yang lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline