Lihat ke Halaman Asli

Rahmadoni Saputra

Mahasiswa Aktif Program Studi Ilmu Hubungan Internasional di Fakultas ilmu sosial dan ilmu Politik Universitas Sriwijaya.

Asean Way Vs Sekuritisasi Kabut Asap oleh Singapura

Diperbarui: 21 Februari 2023   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

kabut Asap yang terjadi beberapa tahun belakangan di sebagian besar wilayah di indonesia disebabkan oleh kebakaran lahan gambut dan pembakaran hutan ilegal,siapa yang sangka ternyata dampaknya tak hanya terjadi di indonesia namun menyebar hingga ke lintas negara terkhusus negara yang sangat dekat dengan indonesia seperti Singapura dan Malaysia..

Asap yang mengandung berbagai gas berbahaya seperti sulfur dioksida ,karbon monoksida dan nitrogen dioksida tentu akan memberikan dampak yang sangat buruk dan menjadi ancaman bagi negara yang terdampak ,di sisi lain jika dilihat dari aspek keamanan isu semacam ini masuk kedalam enviromental insecurities yang dimana mengartikan kerusakan atau ancaman terhadap alam terjadi akibat aktivitas manusia sehingga memungkinkan terjadinya bencana makin besar dan semakin luas hingga melintas batas negara yang dasarnya menjadi korban.

kenyataan dari perspketif keamanan lingkungan ini membuat salah satu negara di asean yakni singapura mencoba menyelesaikan permasalahan tersebut dengan cara mensekuritisasi isu tersebut ke forum ASEAN dengan harapan negara anggota lainnya memiliki kesadaran terhadap aspek keamanan dari sektor lingkungan,sekuritisasi sendiri menurut Buzan adalah " proses pengidentifikasian suatu isu baik itu politik atau non politik untuk dijadikan sebagai isu keamanan yang harus dibahas dan diselesaikan bersama sama" ( buzan 1998).

hal yang melatar belakangi sekuritisasi tersebut adalah singapura yang merasa terancam dengan kasus kabut asap yang terjadi dan mungkin akan terjadi lagi sebab isu ini mampu mengancam kesehatan masyarakat dan tentu akan berdampak terhadap roda perekonomian masyarakat di singapura sendiri,sehingga jika isu ini tidak tersekuritisasi dengan baik maka akan menjadi isu yang tidak memiliki jalan keluar namun dampak buruknya tersebar kemana-mana serta bisa menjadi ancaman kawasan ASEAN itu sendiri.

kendati isu ini telah diajukan oleh singapura untuk dijadikan isu keamanan melalui proses sekuritisasi berdasar aspek Enviroemntal insecurities , siapa yang sangka isu ini hanya masuk ke tahap politisasi isu saja dan belum mendapati jalan keluar bersama dikarenakan ada suatu tabir yang dikenal dengan ASEAN way , asean way adalah salah satu dari 3 pilar asean terkhusus pada bidang socio-cultular asean society yang mengharuskan setiap negara tidak ikut campur dalam permasalahan di negara lain,sehingga singapura terhambat untuk mencoba mensekuritisasi ini disebabkan prinsip asean way yang menganggap ini adalah permasalahan indonesia dan harus indonesia saja yang menyelesaikannya.

dalam opini saya ini adalah salah satu dari Pekerjaan rumah besar ASEAN sebagai organisasi kawasan yang dimana belum bisa sepenuhnya menerapkan prinsip integrasi kawasan melalui forum kerjasama antar negara,,seharusnya Prinsip tersebut dapat diabaikan jika sudah menyangkut keamanan regional ASEAN Sendiri,namun walaupun notabenenya hal tersebut terjadi di Indonesia yang asapnya mencapai Singapura dan negara lainnya faktanya penyebab kebakaran bukan hanya lahan gambut namun jika dilihat dari kenyataan di lapangan , ternyata sebagian besar Perusahaan Dari malaysia dan singapura inilah yang menyebabkan terjadinya kebakaran hutan sebab mereka sering melakukan pembukaan lahan untuk kebutuhan bisnis perusahaan..

begitu rumit bukan ???

dan sekarang haruskah kita bertanya siapa yang salah ? Asean Way atau Negara yang tidak sadar akan apa yang mereka perbuat sendiri??

akankah isu kabut asap tidak akan tersekuritisasi lagi dan dibiarkan saja tanpa solusi dari ASEAN ?

NAMA : RAHMADONI SAPUTRA ( 07041282126086)

kelas : SKI B indralaya 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline