Lihat ke Halaman Asli

Rahmadin Munauwarah

Magister Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Pembelajaran Seni Baca Al Quran Berbasis Tilawah

Diperbarui: 23 Juli 2021   06:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Setiap aktivitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri, maupun dalam didalam suatu kelompok tertentu. Dipahami ataupun tidak dipahami, sesungguhnya sebagian besar aktivitas didalam kehidupan sehari-hari kita merupakan kegiatan belajar. Dengan demikian dapat kita katakan, tidak ada ruang dan waktu dimana manusia dapat melepaskan dirinya dari kegiatan belajar, dan itu berarti pula bahwa belajar tidak pernah dibatasi usia, tempat maupun waktu, karena perubahan yang menuntut terjadinya aktivitas belajar itu juga tidak pernah berhenti.

Kesenian merupakan salah satu bagian dari kebudayaan manusia. Kebudayaan adalah hasil ciptaan budi daya untuk manusia itu sendiri. Masyarakat tumbuh oleh kebudayaan, tidak mungkin ada kebudayaan tanpa masyarakat melahirkan kebudayaan sendiri. Kesenian sebagai penjelmaan rasa keindahan pada umumnya adalah untuk kesejahteraan hidup. Rasa itu disusun dan dinyatakan oleh pikiran dan perasaan sehingga ia menjadi bentuk yang dapat disalurkan dan dimiliki. Intisari kesenian adalah menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Berdasarkan ajaran agama bahwa membaca al-Qur`an dengan seni baca, penuh keindahan suara adalah dalam rangka ibadah dan dawah. Karena lagu yang indah sesuai dengan kaidah kaidah SBA (Seni Baca Al-Qur`an) dapat mengantarkan suatu bacaan lebih meresap ke dalam hati sanubari pembacanya maupun pendengarnya.

Seni baca al-Qur`an atau dikenal dengan nama An-Naghom fil Qur`an maksudnya adalah memperindah suara pada tilawatil Qur`an. Muhsin Salim (2004;9) menjelaskan sedangkan ilmu Nagham adalah mempelajari cara atau metode di dalam menyenandungkan/ melagukan/memperindah suara pada tilawatil Qur`an. Seni baca al-Qur`an adalah merupakan ilmu lisan, yaitu ilmu yang direalisasikan dengan bacaan atau perkataan. Untuk itu mempelajari seni baca al-Quran Qori' dan Qori'ah dituntut untuk mengetahui dan menguasai semua segi yang berhubungan dengan seni baca al-Qur`an. Syekh Syamsuddin Al Akfanidi dalam kitabnya Irsyad Al-Qashid mengemukakan bahwa ilmu hanya bisa diketahui apabila ia mengandung pembuktian (dalalah) baik berupa isyarat, ucapan ataupun tulisan. Isyarat mengharuskan adanya kesaksian, tulisan mengharuskan adanya bentuk-bentuk (goresan-goresan) yang berarti, adapun perkataan mengharuskan kehadiran dan kesiapan mendengar dari lawan bicaranya.

Lagu al-Qur`an itu tidak sama dengan lagu-lagu musik. Lagu al-Qur`an yang tidak boleh terikat oleh notasi musik itu akan bisa disuarakan secara baik hanya oleh pembaca al-Qur`an yang menguasai ilmu membaca dan menghayati keindahan seni bacaan. Oleh karena itu orang yang ingin melagukan al-Qur`an hendaklah menerapkan lagu-lagu bacaan al-Qur`an.

Tujuan dari Rasulullah SAW membaca al-Qur`an dengan memakai lagu adalah untuk mencontohkan kepada umat Islam agar mau belajar dan tertarik untuk membaca al-Qur`an. Dengan demikian melagukan bacaan ayat suci alQur`an adalah seni baca yang tinggi nilainya dalam ajaran agama Islam. Selain itu di kutip dari Rusman Siregar (2019) terdapat 4 keutamaan bagai yang membaca tilwah al quran yaitu Sepanjang dia tilawah Alqur'an, maka rahmat Allah Ta'ala akan meliputi dirinya di atas kepalanya sampai selesai tilawah, Malaikat hadir ketika ia membaca, ditanamkan ketenangan dalam hati dan jiwanya, dan disanjung oleh Allah Ta'ala di hadapan seluruh makhluk sampai tilawahnya selesai.

Dok. pribadi

Melalui kegiatan Kampus Mengajar salah satu mehasiswa semester 6 dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta atas nama Rahmadin Munauwarah yang merupakan salah satu mehasiswa berprestasi UAD dari program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang pernah mewakili beberapa Even MTQ, diantaranya juara II MTQ Nasional PKM PTKIS UMY dan Juara I MTQ Comday-7 tingkat provinsi DIY. Melalui kemampuan dan ke ahlianya dalam seni membaca Al Quran tersebut mahasiswa ini menerapkan pelatihan seni baca Al Quran sebagai salah satu program Kampus Mengajar di SDIT Ulul Albaab. Kegiatan pelatihan ini mendapatkan dukungan dan antusias dari kepala sekolah yaitu Umi Sukriyati dan guru-guru yang ada di sekolah tersebut, mengingat bahwa sekolah tersebut bernuansakan sekolah Islam terpadu (pesantren) yang memiliki visi dan misi yang lebih tertuju dan fokus pada penanam nilai-nilai dan hafal Al Quran.

Peserta didik dengan adanya pelatihan seni baca Al Quran ini mereka tambah semangat dan senang untuk mempelajari ragam-ragam lagu bacaan serta memperbaiki bacaan-bacaan huruf Al Quran berdasarkan kaidah-kaidah dan hukum bacaan. Metode dan strategi yang digunakan dalam pelatihan ini menerpakan metode bandongan dimana peserta didik (santri) duduk di bawah sambil mendengarkan dan menyimak apa yang di sampaikan gurunya (ustad). Alhamdulillah dengan adanya pelatihan ini sangat membantu dan membuka wawasan lebih-lebih peserta didik sebagai calon generasi bangsa sangatlah penting membaca Al Quran dengan baik dan benar karena Al Quran merupakan kalamullah perkataan Allah SWT yang suci sebagai pedoman dan pentunjuk bagi umat manusia, dan tentunya bagai yang membaca Al Quran di hitung sebagai ibadah dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Berdasarkan beberapa manfaat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengajaran seni baca Al Quran berbasis tilawah sangatlah penting di terapkan pada setiap sekolah lainya karena dengan menerapakan pengajaran ini mampu meningktakan minat dan semangat peserta didik baik yang belum bisa membaca Al Quran dengan baik mampu yang sudah bisa sehingga mereka benar-benar membaca Al Quran dengan baik dan benar. Dengan seringnya membaca Al Quran tentu dengan sendirinya akan menciptkan generasi-genarisi yang memiki karakter dan berahklak mulia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline