Tim Pelaksana Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Agronomi dan Hortikultura (PPK Ormawa Himagron), Fakultas Pertanian, IPB University telah melaksanakan program AGRISENA NGARIUNG #4 Praktik Budikdamber dan Penanaman Jagung pada Minggu (17/9). Kegiatan ini termasuk ke dalam salah satu program yang dibawa oleh PPK Ormawa Himagron yaitu Sustainable Agriculture. Pada kegiatan tersebut terdapat praktik menanam jagung manis untuk produksi benih hibrida dan praktik budi daya ikan dalam ember (Budikdamber) menggunakan tanaman kangkung, caisim, dan ikan lele.
Tim pelaksana PPK Ormawa Himagron membawa 5 program besar mulai dari Sustainable Agriculture, Post Harvest, Sustainable Feed Production, Agribusiness, dan SDG's. Program ini termasuk ke dalam program besar Sustainable Agriculture. Kegiatan AGRISENA NGARIUNG #4 diikuti oleh pemuda Kelurahan Bubulak. Penanaman jagung manis untuk produksi benih merupakan salah satu bentuk kemitraan tim pelaksana dengan CV. Benih Dramaga. Selaku mitra, CV. Benih Dramaga, menyediakan benih tetua jantan dan betina untuk produksi benih hibrida.
Praktik penanaman jagung manis bertujuan agar pemuda dapat memahami teknik budi daya tanaman jagung manis khususnya dalam tujuan produksi benih hibrida. Penanaman jagung manis dimulai dengan persiapan benih, furadan sebagai insektisida, dan penanda genotipe tetua jantan yang ditanam. Aziz selaku ketua tim menyatakan bahwa, produksi benih merupakan salah satu sektor pertanian yang menguntungkan dan menjanjikan dengan pasar yang sudah tersedia.
Ketertarikan pemuda terhadap budikdamber, Tim PPK Ormawa Himagron IPB membersamai pemuda belajar bersama (Dokumentasi Tim PPK Ormawa Himagron)
Praktik penanaman jagung manis dilanjutkan dengan praktik budikdamber dengan menggunakan bibit lele dan tanaman kangkung serta caisim. "Teknik budikdamber tidak jauh berbeda dengan teknik aquaponik. Teknik ini dapat diterapkan pada lahan sempit dan menjadi salah satu solusi pemenuhan pangan rumah tangga." ujar Dhiya selaku pemateri praktik budikdamber. Praktik budikdamber yang dilaksanakan menggunakan lele dan tanaman kangkung serta caisim. Pemuda melakukan praktik persemaian pada kangkung dan caisim serta persiapan air dalam ember untuk dimasukkan bibit lele.
"Melalui praktik budikdamber ini kita dapat saling belajar, karena kami pernah mempraktikkannya tetapi belum dapat mengembangkannya sehingga belum bisa mendapat keuntungannya" ungkap Fani selaku pemuda yang menceritakan pengalamannya dalam mempraktikkan budi daya ikan. Pelaksanaan program ini juga menjadi bentuk pembelajaran bagi tim pelaksana, bukan hanya untuk para pemuda sebagai sasaran.
