Sebuah sekolah dasar sering dijumpai seorang siswa dengan suatu prestasinya dalam akademik. Mulai dari mendapatkan suatu kejuaraan di olimpiade maupun kejuaraan tingkatan kabupaten -- kecamatan. Siswa yang mendapatkan kejuaraan tersebut perlu adanya peningkatan dalam perkembangan kognitifnya. Dalam kemampuannya siswa mampu mengembangkan keterampilannya dengan mengikuti beberapa aspek, seperti membaca dan menulis, memahami warna bentuk maupun suara, aktivitas hingga kemampuan motoriknya. Keterampilan yang dipelajari di sekolah dasar menjadi dasar untuk mengembangkan keterampilan lain ketika dewasa. Oleh karena itu, untuk mengembangkan kemampuan siswa sekolah dasar diperlukan pendidikan yang cermat dan teratur.
Lalu bagaimana perkembangan keterampilan pada siswa sekolah dasar? Ada tiga tahapan utama pengembangan keterampilan bagi siswa sekolah dasar. Diantaranya perkembangan kognitif , perkembangan motorik dan perkembangan emosional dan sosial. Dari ketiga tahapan tersebut kita akan mengulas tentang perkembangan kognitifnya. Pada tahap perkembangan kognitif, siswa sekolah dasar mengalami perkembangan kemampuan memahami dan mengerti, membaca dan menulis, dan memahami matematika. Siswa sekolah dasar juga mengalami perkembangan dalam pengembangan kreativitas, pengetahuan alam, pengetahuan sosial, dan kesadarannya. Namun perkembangan keterampilan pada siswa sekolah dasar juga tergantung pada berbagai faktor, seperti genetika, lingkungan, dan pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan pendidikan yang cermat dan teratur untuk mendukung pengembangan kemampuan siswa sekolah dasar.
Dalam model pembelajaran yang dapat meningkatkan kognitif siswa sekolah dasar ialah sistem pendidikan yang mengacu pada teori dan praktik pendidikan yang terbukti ke efektifannya. Berikut adalah model belajar yang digunakan seperti , model konstruksi yaitu siswa dapat menciptakan dan menghasilkan keterampilan sendiri, model integrasi yaitu model yang dapat mengintegrasikan keterampilan dalam aktivitas sehari-hari, model inklusif yaitu siswa mendapatkan pendidikan sesuai dengan kebutuhan individu, model kompetensi yaitu siswa mendapatkan keterampilan yang spesifik dan relevan baik akademik maupun budaya, dan model kolaborasi yaitu siswa dapat berpartisipasi dalam aktivitas sekolah dan lingkungan sehari-hari
Adapun asesmen yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan kognitif pada siswa sekolah dasar antara lain, seperti penilaian kemampuan membaca dan menulis, penilaian kreativitas, penilaian kemampuan pengetahuan alam, penilaian kemampuan pengetahuan sosial, penilaian kemampuan matematika, penilaian kesadaran siswa dan masih banyak lagi. Penilaian ini dirancang untuk memberikan informasi tentang kekuatan dan kelemahan kognitif siswa sekolah dasar. Hasil dari penilaian ini dapat digunakan untuk merancang program pendidikan yang memenuhi kebutuhan siswa sekolah dasar.
Meskipun dalam peningkatan keterampilan pasti adanya problematika atau permasalahan. Problematika dalam peningkatan keterampilan sendiri merupakan proses penting untuk mengidentifikasi masalah-masalah umum dalam peningkatan keterampilan dan menemukan cara yang tepat untuk menghilangkan atau mengatasi masalah tersebut, sehingga meningkatkan efektivitas dan efisiensi peningkatan keterampilan. Dengan adanya problematika tersebut kita dapat mengatasinya dengan beberapa strategi. Berikut adalah strategi dalam peningkatan keterampilan siswa sekolah dasar, seperti menggunakan pembelajaran berorientasi proyek, pembelajaran berorientasi kompetensi, pembelajaran berorientasi standar, pembelajaran berorientasi inquiry, dan pembelajaran berorientasi proses. Dengan beberapa strategi tersebut kita juga perlu memaksimalkan dalam penerapannya.
Dengan mencapai hasil yang luar biasa merupakan salah satu manfaat peningkatan kemampuan kognitif siswa sekolah dasar. Berikut adalah beberapa hasil yang dapat dicapai dengan peningkatan kemampuan kognitif siswa sekolah dasar, antara lain : Pertama, pencapaian kognitif yaitu kemampuan kognitif siswa sekolah dasar dapat ditingkatkan dengan mengembangkan keterampilan kognitif seperti memahami konsep, menganalisis informasi, dan menggabungkan informasi baru dan yang sudah ada. Kedua, pencapaian akademik yaitu mengembangkan keterampilan kognitif seperti memahami konsep, menganalisis informasi, dan menggabungkan informasi baru dan yang sudah ada dapat meningkatkan prestasi akademik siswa sekolah dasar.
Ketiga, pencapaian emosional yaitu mengembangkan keterampilan kognitif seperti pemahaman konsep, menganalisis informasi, dan menggabungkan informasi baru dan yang sudah ada dapat meningkatkan kinerja emosional pada siswa sekolah dasar. Keempat, pencapaian sosial yaitu mengembangkan keterampilan kognitif seperti memahami konsep, menganalisis informasi, dan menggabungkan informasi baru dan yang sudah ada dapat meningkatkan kinerja sosial pada siswa sekolah dasar. Kelima, pencapaian kreativitas yaitu mengembangkan keterampilan kognitif seperti memahami konsep, menganalisis informasi, dan menggabungkan informasi baru dan yang sudah ada dapat meningkatkan hasil kreatif siswa sekolah dasar.
Dengan demikian kita dapat mengetahui bagaimana siswa sekolah dasar dapat meningkatkan keterampilannya sehingga dapat memberikan peningkatan dalam prestasi siswa. Serta dapat memberikan manfaat yang baik bagi seorang guru dengan memahami perkembangan kognitif yang dimiliki oleh siswa sekolah dasar. Melalui proses tersebut maka akan menghasilkan pula siswa yang berprestasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H