Lihat ke Halaman Asli

Rahmadi

Private Opinion

Pilih Mana: Banjir atau Genangan?

Diperbarui: 13 Desember 2018   05:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banjir di Sekip Bendung November 2018 selama 2 hari (sumber: dokumentasi pribadi)

Polemik penggunaan istilah banjir dan genangan selama musim hujan biasanya akan mengemuka seiring dengan banyaknya kejadian banjir seperti sekarang ini. Banjir dan Genangan adalah dua terminologi yang suka di jadikan ‘Modus’ oleh pejabat berwenang jika ditanya mengenai apa yang sudah dilakukan untuk mengatasi banjir. 

Pejabat berwenang biasanya akan mengeluarkan statement bahwa yang terjadi bukan banjir, tapi 'hanya' genangan saja. Ini modus klasik yang diungkapkan ketika banjir terjadi karena ada opini bahwa dampak negatif genangan tidak begitu besar jika dibandingkan dengan banjir, meskipun jika benar benar dilihat dari definisinya, anggapan ini tidak sepenuhnya benar.

Terminologi Banjir dan Genangan

Terminologi banjir dan genangan biasanya dihubungkan dengan waktu atau lama kejadian,  kedalaman genangan  dan luas area. Suatu lokasi dikatakan 'banjir' jika lama genangan terjadi lebih dari 1 x 24 jam atau sehari. Sedangkan banjir di kategorikan sebagai 'genangan' jika banjir surut dalam beberapa jam dan kedalaman tidak lebih dari 40 cm, jika kedalaman genangan lebih dari 40 cm maka di kategorikan sebagai Banjir. 

Dari luas area, biasanya genangan memiliki luasan area yang lebih kecil dibandingkan dengan banjir, atau genangan hanya terjadi di beberapa bagian lokasi saja sedangkan banjir biasanya terjadi untuk areal yang cukup luas dan memiliki dampak yang cukup buruk terutama dampak terhadap ekonomi masyarakat sekitar yang terkena dampak. 

Namun secara teoritis, definisi banjir merupakan limpasan air yang melebihi tinggi muka air normal sehingga melimpas dari sungai atau sistem saluran drainase, yang menyebabkan terjadinya genangan pada lahan-lahan yang lebih rendah. Banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi yang dapat mengakibatkan sistem pengaliran air seperti sungai, anak sungai, sistem saluran drainase dan kanal penampung banjir buatan tidak mampu menampung akumulasi air hujan sehingga meluap.

Banjir di Rawa Sari belakang UIN Palembang, November 2018 (Sumber: 'Abah' Trisna Hendarsyah)

Banjir Palembang: Banjir atau Genangan?

Berdasarkan definisi banjir dan genangan di atas, maka tentu saja dapat dengan mudah kita simpulkan bahwa kejadian banjir di Palembang tanggal 13 November dan 10 Desember 2018 sebagian besar dapat di katakan Banjir mengingat kedalaman rata-rata lebih dari 40 cm, luasan yang merata di setiap lokasi, dengan lama genangan yang bervariasi dan lebih dari 1 x 24 jam.

Tetapi sesungguhnya Banjir atau Genangan tidak perlu dipersoalkan, seperti yang pernah di kemukakan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho: "Tidak usah berpolemik istilah banjir atau genangan. Sebenarnya sama saja. Intinya itu merugikan masyarakat. Harus kita atasi bersama," cuit Sutopo di akun Twitter @Sutopo_BNPB tahun 2017 yang lalu.  

Jangan berpolemik terhadap istilah, tetapi mari kita fokus pada penanganan banjir baik jangka pendek maupun penanganan Jangka panjang, karena penanganan banjir memang tanggung jawab kita bersama. 

Masyarakat tidak peduli dengan istilah, karena Jika ditanyakan pada masyarakat  apakah memilih banjir atau genangan maka bisa dipastikan jawabannya akan sama : TIDAK DUA-DUANYA . Atau jika meminjam istilah 'Anang Hermansyah" dalam salah satu ajang pencarian bakat, jawabannya sudah pasti: SAYA SIH NO!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline