Lihat ke Halaman Asli

Sosok Almarhum BJ Habibie

Diperbarui: 20 Juni 2024   09:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 sumber: Diskominfotik.

Bacharuddin Jusuf Habibie, atau lebih dikenal sebagai B.J. Habibie, adalah salah satu tokoh terpenting dalam sejarah modern Indonesia. Lahir pada 25 Juni 1936 di Parepare, Sulawesi Selatan, Habibie adalah teknokrat dan politisi yang memainkan peran krusial dalam transisi demokrasi Indonesia.

Habibie menempuh pendidikan teknik penerbangan di Jerman dan meraih gelar doktor di bidang tersebut. Ia berkarir sukses di industri dirgantara Eropa sebelum kembali ke Indonesia. Di bawah Presiden Soeharto, ia diangkat sebagai Menteri Riset dan Teknologi, di mana ia memimpin pengembangan teknologi dan industri dalam negeri, termasuk PT Dirgantara Indonesia.

Pada tahun 1998, Habibie menjadi Presiden Indonesia menggantikan Soeharto di tengah krisis ekonomi dan politik. Selama masa jabatannya yang singkat, ia mengimplementasikan berbagai reformasi, termasuk kebijakan desentralisasi melalui Undang-Undang Otonomi Daerah, yang memberikan lebih banyak kekuasaan kepada pemerintah daerah. Ia juga membebaskan banyak tahanan politik dan memperkenalkan kebebasan pers.

Selain perannya dalam politik, Habibie juga dikenal sebagai ilmuwan dan insinyur yang berkontribusi signifikan dalam bidang aeronautika. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah pengembangan pesawat N-250, yang merupakan pesawat komersial pertama yang didesain dan diproduksi di Indonesia. Warisannya dalam memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan demokrasi di Indonesia masih dirasakan hingga saat ini. Habibie wafat pada 11 September 2019, meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam sejarah bangsa.

B.J. Habibie adalah sosok yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah Indonesia, baik sebagai ilmuwan, teknokrat, maupun politisi. Dengan latar belakang pendidikan di bidang teknik penerbangan, ia berkontribusi signifikan dalam pengembangan teknologi dan industri dirgantara di Indonesia. 

Sebagai Presiden, Habibie memimpin negara melalui masa transisi demokrasi yang kritis, menerapkan berbagai reformasi termasuk desentralisasi kekuasaan melalui Undang-Undang Otonomi Daerah. Warisannya dalam memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan demokrasi tetap dikenang dan dirasakan hingga kini.

Sumber: Ai




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline