Lihat ke Halaman Asli

Rahmad Hidayat

Influencer | Marketing | Blogger

Cacing, Hewan Menjijikan Bernilai Ekonomis

Diperbarui: 27 Mei 2019   14:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Twitter (@malik33mar)

Siapa yang ngga jijik melihat hewan melata yang satu ini? Saya aja geli-geli gimana gitu, tapi siapa sangka jika hewan yang satu ini ternyata memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.

Hewan yang dapat kita temukan di sawah, kebun dan tanah yang lembab ini dapat kita kembang biakkan dan kita jual. Emmm, emang siapa yang mau beli cacing yaa?

Tanpa sadar, hewan yang satu ini banyak yang mencarinya seperti para pemancing, para pemilik kolam pemancingan, industri obat sampai para peternak yang menggunakannya sebagai campuran dari pakan ternaknya. Mereka tidak mungkin terus menerus mencarinya secara manual, jika ada cara yang lebih praktis mengapa tidak. 

Para pemancing tentu akan lebih memilih mengeluarkan uang Rp 5000,- untuk membeli cacing daripada harus mencarinya di sawah atau di kebun. Begitu juga para pemilik kolam pemancingan, pemilik industri obat dan para peternak yang notabene membutuhkan stok cacing dalam jumlah yang banyak. 

Bisa dibilang prospek bisnis cacing ini cukup menjanjikan, bagaimana tidak? Permintaan yang tinggi dengan jumlah pembudidaya yang masih sedikit akan memudahkan dalam hal pemasarannya.

Belum lagi modal yang dibutuhkan juga sangat kecil dengan hampir tanpa resiko, membuat budidaya cacing ini dapat dilakoni oleh siapapun saja. Syaratnya adalah memiliki lahan dan tidak merasa jijik dengan cacing ini.

Saya sempat melihat proses budidaya cacing di beberapa tempat, mereka menggunakan media khusus yang dikotak-kotak dan ditumpuk, ada juga yang membuatnya ditanah dengan membentuk kolam kecil dari semen, sehingga cacing tidak dapat melarikan diri. 

Medianya terbuat khusus dari tanah yang gembur, kotoran hewan, dan beberapa bahan lainnya. Setiap dua minggu sekali, cacing tersebut diberi makan dengan ampas tahu atau sisa-sisa makanan dari limbah keluarga.

Tidak hanya cacingnya saja yang bernilai ekonomis, media bekas cacingnya pun juga banyak yang cari karena memiliki unsur hara yang tinggi dan sangat baik digunakan sebagai media tanam atau polibek. Tentu bagi pecinta organik, media bekas cacing ini sangat berharga yaa, he he.

Lalu bagaimana pendapat kalian tentang budidaya cacing ini? Maukah kalian berbudidaya cacing? Artikel ini juga dapat dibaca di website : Prospek dan Peluang Bisnis Cacing

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline