Lihat ke Halaman Asli

Rahmadhani Azzahra Al

Mahasiswa STIKes Surya Global Yogyakarta

Dampak Penutupan TPA Piyungan Terhadap Epidemiologi Penyakit Menular

Diperbarui: 10 Mei 2024   00:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Penyakit menular  timbul  sebagai  hasil  interaksi  berbagai faktor dari agen, host maupun lingkungan.Bentuk ini lebih dikenal sebagai penyebab majemuk  (mulitiple causation of disease)  yang  merupakan  lawan  dari  penyebab  tunggal (single causation). Dalam  kondisi  tertentu,  agen biologis  patogenik  dapat  ditularkan  dari  individu  yang terinfeksi  dalam  masyarakat  kepada  individu  sehat  yang rentan.Agens penyakit menular dapat diklasifikasikan lebih jauh, seperti  penejalsan berikut  ini.  

Unsur-unsur di dalam model  penyakit  menular  sederhana : agen,  host  dan lingkungan.  Ketiga  faktor  ini  nampaknya  membentuk persyaratan  minimal  untuk  kejadian  dan  penyebaran penyakit  menular  dala  populasi.  Dalam  model  ini  agen merupaka  unsur  yang  harua  ada  agar  penyakit  dapat terjadi. Contoh,  virus  influenza  harus  ada  dalam  diri seseorang  agar  seseorang  tersebut  menderita  influenza. Pejamu adalah organisme rentan apapun, organisme bersel tunggal, apakah itu tumbuhan,  binatang, maupun  manusia yang disusupi oleh  agen infeksius. 

Lingkungan, mencakup semua  faktor  lain:  fisik,  biologi,  ataupun  social  yang menghalangi atau  memicu penularan  penyakit. Penularan penyakit  menular  terjadi jika  seorang pejamu  rentan dan suatu  agen  patogenik  berada  di  dalam  suatu  lingkungan yang  kondusif  untuk  terjadinya  penularan penyakit(Mc.Kenzie, Pinger, & Kotecki, 2006).

Penutupan TPA Piyungan berpotensi menyebabkan perubahan dalam pola aliran air dan penumpukan air di area sekitarnya. Hal ini dapat menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri Leptospira untuk berkembang biak. Seperti yang sudah di jelaskan pada bagian cara penularan penyakit, bahwa masalah tersebut dapat memberikan dampak buruk terhadap lingkungan, karena dapat mencemari air, udara, menimbulkan akar penyakit melalui patogen berupa parasit, virus dan bakteri yang di tularkan melalui vektor.

Sekarang ini Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta tengah menjadi polemik. 

Pemrosesan akhir sampah di Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman telah dilakukan bersama dalam Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional yang terletak di Dusun Ngablak dan Watugender, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, dan baiasa disebut TPA Piyungan.Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) resmi menutup secara permanen Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Piyungan per 1 Mei 2024 kemarin. 

Dengan penutupan itu, maka tidak boleh ada lagi aktivitas pembuangan sampah di kawasan tersebut. Penutupan tersebut didasarkan pada Surat Gubernur Nomor 658/11898 tanggal 19 Oktober 2023, di mana pengelolaan sampah harus dilakukan secara mandiri oleh masing-masing kabupaten/kota di wilayah DIY. Sebelum ditutup permanen, TPA Piyungan juga sempat berulang kali ditutup sementara karena daya tampung yang sudah penuh, baik ditutup secara formal oleh pemerintah maupun ditutup secara paksa oleh warga sekitar. Apabila tempat pembuangan akhir sampah tidak dikelola dengan baik, tentu akan berdampak terhadap permasalahan lingkungan dan kesehatan seperti pencemaran kualitas udara, pencemaran udara, pencemaran tanah, pencemaran air, berdampak terhadap kesehatan, dan menjadi penyebab penyebaran penyakit dari tumpukan sampah yang ditimbun.

Penularan atau transmisi adalah perpindahan pathogen yang menyebabkan terjadinya penyakit menlar dari individu atau kelompok inang yang terinfeksi ke individu atau kelompok lainnya.

Perpindahan ini memungkinkan suatu pernyakit tersebar secara luas. Proses perpindahan patogen dapat terjadi dengan berbagai cara, baik melalui penularan langsung ketika individu terinfeksi bertemu dengan individu peka di suatu tempat, maupun secara tidak langsung dengan perantaraan benda atau organisme lainnya. 

Pemahaman tentangcara transmisi suatu penyakit dimanfaatkan untuk mencegah dan mengendalikan penyakit tersebut. Penularan penyakit dapat disebabkan karena interaksi antara penyebab penyakit, pejamu, dan lingkungan yang dapat mengakibatkan kesakitan atau kematian pada kelompok masyarakat atau populasi. 

Dalam menilai kemungkinan dampak dari penularan penyakit terdapat dua parameter yang perlu diperhatikan yakni penularan penyakit (kapasitasnya untuk menyebar) dan tingkat keparahan penyakit yaitu kemampuan untuk membunuh atau melumpuhkan mereka yang terinfeksi. Hal ini berkaitan dengan masalah yang terjadi pada penutupan TPA Piyungan yang dimana dapat memberikan dampak negatif bagi lingkungan, sehingga terjadinya pencemaran kualitas udara, pencemaran tanah, pencemaran air, berdampak terhadap kesehatan, dan menjadi penyebab penyebaran penyakit dari tumpukan sampah yang ditimbun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline