Lihat ke Halaman Asli

Tingginya Angka Pengangguran di Indonesia

Diperbarui: 24 Mei 2024   16:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pinterest Blog Orang IT

Pengangguran merupakan salah satu masalah serius yang dihadapi oleh banyak negara, termasuk Indonesia. Tingginya tingkat pengangguran tidak hanya berdampak negatif pada perekonomian, tetapi juga pada stabilitas sosial dan kesejahteraan masyarakat. Fenomena ini disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks dan saling berkaitan, yang dapat dikategorikan menjadi dua kelompok utama: faktor internal dan eksternal. Tulisan ini akan membahas secara faktor-faktor tersebut serta memberikan gambaran mengenai solusi yang dapat diambil untuk mengatasi masalah pengangguran di Indonesia.

Faktor Internal


Faktor internal pengangguran berkaitan dengan kondisi dan perilaku individu itu sendiri, yang mencakup berbagai aspek seperti keterampilan, motivasi, dan pengetahuan. Salah satu faktor utama yang menyebabkan pengangguran adalah kurangnya keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat ini, industri-industri di berbagai sektor terus mengalami perubahan yang cepat. Banyak pekerjaan yang dahulu tidak memerlukan keterampilan khusus kini memerlukan keahlian teknis yang spesifik. Misalnya, dengan kemajuan teknologi informasi, banyak perusahaan kini mencari pekerja yang memiliki keterampilan di bidang pemrograman, analisis data, dan manajemen sistem informasi.


Namun, banyak individu di Indonesia yang tidak memiliki kualifikasi atau keterampilan yang sesuai dengan perkembangan industri saat ini. Sistem pendidikan yang belum sepenuhnya mengikuti tren industri dan kurangnya akses terhadap program pelatihan keterampilan menjadi salah satu penyebab utama. Banyak lulusan sekolah dan perguruan tinggi yang hanya memiliki pengetahuan teoretis tanpa disertai kemampuan praktis yang dibutuhkan di dunia kerja. Akibatnya, mereka kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi mereka. Seringkali, para pencari kerja ini harus menghadapi kenyataan bahwa keterampilan yang mereka miliki tidak lagi relevan atau cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja yang terus berkembang.


Selain kurangnya keterampilan, rendahnya motivasi untuk mencari pekerjaan juga menjadi kendala signifikan dalam mengatasi pengangguran. Beberapa individu mungkin merasa putus asa setelah mengalami penolakan berulang kali dari berbagai kesempatan kerja. Pengalaman ditolak secara terus-menerus dapat mengikis rasa percaya diri dan semangat untuk terus mencari pekerjaan. Dalam banyak kasus, pencari kerja yang mengalami penolakan berturut-turut mulai meragukan kemampuan mereka sendiri, yang akhirnya mempengaruhi usaha mereka dalam mencari pekerjaan baru. Mereka mungkin merasa bahwa usaha mereka sia-sia, sehingga mereka memilih untuk tidak lagi aktif mencari pekerjaan.


Kurangnya pengetahuan mengenai cara efektif mencari pekerjaan juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi motivasi individu. Banyak pencari kerja yang tidak tahu bagaimana cara membuat CV yang menarik, bagaimana mempersiapkan diri untuk wawancara, atau bagaimana menggunakan jaringan profesional untuk mencari informasi mengenai lowongan pekerjaan. Di era digital ini, kemampuan untuk memanfaatkan platform online seperti LinkedIn, situs web perusahaan, dan portal lowongan kerja sangatlah penting. Namun, masih banyak pencari kerja yang tidak terbiasa atau tidak memiliki akses ke alat dan sumber daya ini, yang mengakibatkan mereka kehilangan banyak kesempatan.


Selain itu, kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar juga dapat mempengaruhi motivasi individu dalam mencari pekerjaan. Lingkungan yang tidak mendukung, seperti keluarga yang kurang memberikan dorongan atau komunitas yang tidak memiliki jaringan kerja yang kuat, bisa membuat individu merasa terisolasi dan kurang termotivasi. Dalam beberapa kasus, stigma sosial terhadap pengangguran juga dapat mempengaruhi mental dan motivasi individu, membuat mereka merasa malu atau takut untuk terus mencari pekerjaan.


Faktor Eksternal


Beberapa faktor yang turut berperan dalam meningkatkan angka pengangguran di Indonesia meliputi pandemi COVID-19, disrupsi teknologi, kebijakan pemerintah, dan perhatian terhadap sektor pendidikan. Berikut adalah uraian mengenai bagaimana faktor-faktor eksternal ini mempengaruhi tingkat pengangguran di Indonesia.


1.Pandemi COVID-19

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline