Lihat ke Halaman Asli

Rahma Auliya Ummu Faricha

Mahasiswa Universitas Airlangga

Whistle Blowing: Pengaduan Anonim

Diperbarui: 3 Mei 2023   12:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

istockphoto.com

Whistle blowing merupakan tindakan pengungkapan informasi oleh anggota (atau mantan) suatu organisasi yang dianggap tidak etis, termasuk praktik ilegal, dan atau tindakan tidak bermoral oleh organisasi tempatnya bekerja. Seseorang yang mengungkapkan informasi tersebut disebut sebagai whistle blower. Whistle blower biasanya melaporkan kecurangan atau kesalahan maupun kejahatan kepada pihak luar, seperti badan pengatur regulasi, senator, atau reporter surat kabar.

Kini, telah banyak instansi yang memiliki whistle blowing system-nya sendiri, mulai dari institusi pendidikan seperti universitas hingga perusahaan-perusahaan dan juga lembaga pemerintahan. Hal ini dilakukan untuk mendorong dan mendukung pihak internal untuk melaporkan kesalahan atau kecurangan yang terjadi di dalam organisasi.

Biasanya instansi menyediakan laman khusus untuk pengaduan anonim. Dalam pengisian laman whistle blowing system ini biasanya hanya berisi opsi identitas pengadu (internal atau eksternal), kolom untuk mendeskripsikan kecurangan atau kesalahan yang akan dilaporkan, dan kolom untuk mengunggah barang bukti apabila ada.

Untuk menjadikan whistle blowing system efektif, pihak organisasi harus menganggap whistle blower sebagai hal yang memberikan manfaat pada organisasi karena berhasil menemukan kecurangan dam kesalahan. Sayangnya, banyak manajer yang masih memandang whistle blower sebagai karyawan yang tidak puas dan bukan pemain tim yang baik. Banyak kasus ketika whistle blower justru diberhentikan atau dikeluarkan dari organisasinya karena dianggap aksinya itu mengganggu dan tidak satu visi dengan mereka.

Penting bagi kita untuk memiliki integritas yang tinggi sehingga akan selalu berperilaku sesuai dengan kode etik dan moral. Bayaran untuk integritas seseorang tidak hanya berupa jabatan dan gaji, bisa juga berupa nyawa diri bahkan orang sekelilingnya. Namun, kita sebagai orang yang bermoral harus tetap mempertahankan apa yang benar dan menghilangkan apa yang salah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline