Lihat ke Halaman Asli

Rahma Ainun

Mahasiswa

Pengaruh Penggunaan Kemasan Styrofoam terhadap Kesehatan dan Lingkungan

Diperbarui: 8 Desember 2023   07:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Agama Islam mendorong umatnya untuk menjaga kesehatan dengan menghindari hal-hal yang dapat membahayakan tubuh dan pikiran. Karena dalam Islam tubuh dianggap sebagai amanah dari Allah SWT. Oleh karena itu, menjaga kesehatan tubuh adalah tanggung jawab setiap Muslim. Allah menginginkan umatnya untuk menyayangi dan merawat tubuh sebagai bentuk rasa syukur atas karunia-Nya. Styrofoam umumnya merupakan bahan kemasan politilen  kaku berwarna putih  yang sering digunakan sebagai kotak kemasan makanan. Istilah styrofoam yang kita kenal adalah jenis yang berbahan dasar polystyrene. Dalam dunia industri, styrofoam sebenarnya hanya digunakan sebagai bahan isolasi saja. Bahan ini tahan panas, sehingga barang di dalamnya tetap sejuk, hangat, dan tahan lama. Styrofoam dapat menahan suhu ini, oleh karena itu digunakan sebagai wadah minuman dan wadah makanan. Bahan dasar styrofoam adalah polistiren. Polystyrene dibuat dari styrene monomer  melalui proses polimerisasi.

Styrofoam diproduksi melalui proses ekstrusi yang menggunakan gas pengisi untuk memaksa polistiren cair ke dalam cetakan. Proses ini menciptakan struktur sel tertutup, memberikan Styrofoam ringan dan sifat insulasi yang sangat baik. Sel udara  dalam struktur Styrofoam mengurangi perpindahan panas dan suara, sehingga cocok untuk digunakan dalam insulasi bangunan dan pengemasan termal.

Butiran stirena diproses dengan  benzena. Benzena kini menjadi zat yang dapat menimbulkan banyak penyakit. Benzena dapat menyebabkan masalah tiroid dan mengganggu sistem saraf sehingga menyebabkan kelelahan, peningkatan detak jantung, gangguan tidur, tubuh gemetar, dan kegelisahan ringan. Selain  berdampak buruk bagi kesehatan, styrofoam juga mempunyai dampak negatif terhadap lingkungan. 

Plastik polistiren sulit terurai secara hayati dan sulit didaur ulang, sehingga tidak menarik bagi pemulung. Proses daur ulang styrofoam yang dilakukan selama ini sebenarnya hanya  menghancurkan styrofoam lama, mencetaknya menjadi styrofoam baru, dan menggunakannya kembali ke dalam wadah makanan dan minuman. Dari pembahasan tadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan styrofoam sangat berbahaya bagi tubuh. Berikut bahaya styrofoam: 

CFC sebagai bahan peniup pada pembuatan styrofoam. Meskipun bukan gas yang beracun, memiliki sifat mudah terbakar serta sangat CFC stabil. Begitu stabilnya gas ini baru bisa terurai sekitar  65-130 tahun. Gas ini akan melayang ke udara mencapai lapisan ozon di atmosfer, dan terjadi reaksi serta akan menjebol lapisan pelindung bumi atau ozon. Apabila lapisan ozon terkikis akan menimbulkan efek rumah kaca. Bila suhu bumi meningkat dan sinar ultraviolet matahari akan terus menembus bumi sehingga menimbulkan kanker kulit. 

Dalam Islam, diajarkan untuk selalu menjaga kesehatan. Adapun dalil tentang menjaga kesehatan, yaitu:

.

"Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan waktu luang." (HR. Al-Bukhari: 6412, at-Tirmidzi: 2304, Ibnu Majah: 4170.

Agama islam mendorong umatnya untuk menjaga kesehatan dengan menghindari hal-hal yang dapat membahayakan tubuh dan pikiran. Karena dalam Islam tubuh dianggap sebagai amanah dari Allah SWT. Oleh karena itu, menjaga kesehatan tubuh adalah tanggung jawab setiap Muslim. Allah menginginkan umatnya untuk menyayangi dan merawat tubuh sebagai bentuk rasa syukur atas karunianya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline