Lihat ke Halaman Asli

Rahma Fatima

Long life learner

Keindahan Terumbu Karang di Pantai Tanjung Bira Bulukumba

Diperbarui: 27 Januari 2025   04:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pantai Tanjung Bira (sumber: dok. pribadi)

Terumbu karang di Pantai Tanjung Bira (sumber: dok. pribadi)

Pantai Tanjung Bira di Sulawesi Selatan sudah terkenal sebagai pantai dengan panorama yang sangat indah. Pantai yang terletak di Kabupaten Bulukumba ini berjarak 190 km dari kota Makassar dan memerlukan waktu sekitar lima jam untuk menempuhnya.

Saya dan keluarga cukup sering ke sana jika sedang mudik ke Makassar karena Pantai Tanjung Bira memiliki pantai pasir putih yang bersih dan selembut tepung. Airnya juga gradasi dari warna bening, hijau, dan biru.

Tidak hanya Pantai Tanjung Bira saja yang indah, pantai di sekitarnya pun sama cantiknya, seperti Pantai Bara, Pantai Kasuso, dan Pantai Marumasa.

Pantai-pantai di Kecamatan Bonto Bahari tersebut tidak hanya menyenangkan untuk dinikmati sebagai tempat bermain air laut atau bermain pasir saja, tapi juga memiliki keindahan bawah laut yang menakjubkan sehingga sering dijadikan tempat untuk snorkeling, bahkan menyelam.

Pada suatu pagi di Bulan Desember, saya dan keluarga bersiap untuk turun dan bermain air laut di Pantai Tanjung Bira. Ketika kami melihat pantai dari tempat kami menginap, kami langsung kecewa.

Dalam bayangan kami, kami akan menyaksikan Pantai Tanjung Bira yang seperti biasanya, pantai biru kehijauan dengan ombaknya yang tenang menyapu pasir putih di tepi pantai. Tapi kenyataannya, kami melihat air lautnya surut. Bukan hanya surut, tapi sangat surut.

Dengan keadaan yang demikian, sudah pasti kami tidak bisa bermain ombak. Walaupun begitu, kami tetap turun dan berjalan-jalan di tepi pantai. Kami bisa melihat jelas batu karang dan rumput yang biasanya tak terlihat jika tinggi permukaan air laut normal. Kami juga bisa melihat ikan-ikan dan udang kecil, kepiting, bahkan ular laut di air yang tingginya tinggal semata kaki itu.

Sekitar jam 10-an, barulah permukaan air laut kembali normal dan kami bisa menyaksikan pemandangan yang diharapkan dari Pantai Tanjung Bira.

Pada keesokan harinya, keadaan air laut di pagi hari sama seperti hari sebelumnya, surut. Suami saya lalu mengajak kami untuk  berjalan agak jauh menuju laut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline