Gemuh, Kendal - 22 Juli 2024
Dalam rangka melakukan salah satu program kerja dalam pelaksanaan KKN MIT Ke-18 Tematik, mahasiswa Posko 65 UIN Walisongo Semarang mengunjungi Tempat Produksi Pembuatan Batu Bata Kyai Mustofa yang terletak di RT 3 RW 3 Tamangede, Gemuh, Kendal. Kunjungan ini tidak hanya memberikan wawasan langsung tentang pembuatan batu bata, tetapi juga mendukung perluasan pemasaran usaha lokal tersebut.
Kyai Mustofa, yang sebelumnya berprofesi sebagai pembuat genteng, mengalihkan usahanya pada tahun 2010 ke pembuatan batu bata merah. Keputusan ini diambil karena kesulitan dalam mendapatkan bahan baku berkualitas untuk genteng yang mengakibatkan banyak produk pecah. "Dengan batu bata, meski terbelah dua pun masih bisa terjual, jadi potensi rugi bisa kami minimalisir," jelas Kyai Mustofa.
Dalam kunjungan ini, mahasiswa diberikan kesempatan untuk turut serta dalam seluruh proses produksi, mulai dari proses pencetakan (dilaksanakan pada tanggal 6 Juli 2024), proses penyusunan batu bata untuk dijemur/ penyerongan (dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2024), penataan batu bata untuk dibakar (dilaksanakan pada tanggal 17 Juli 2024), dan dalam proses pembakaran (dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2024) yang dimulai dari jam 7 pagi hingga tengah malam. Kyai Mustofa dan timnya yang terdiri dari lima orang mampu mencetak hingga 1.000 batu bata setiap harinya.
Imeldylia Rahmah, koordinator desa Posko 65, menyampaikan harapan "Semoga usaha Pak Mustofa bisa lebih dikenal luas dan pemasarannya meluas," tuturnya. Dirinya juga menjelaskan tujuan diselenggarakannya program kerja ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang produksi UMKM Desa Tmangede dan membantu memperluas jangkauan pasar melalui pembuatan berita online dan pencantuman lokasi usaha di Google Maps.
Kyai Mustofa menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan yang diberikan. "Saya berterima kasih karena sudah dibantu dan semoga usaha ini dapat terus berkembang sehingga saya bisa terus memberikan lapangan pekerjaan bagi yang membutuhkan," ungkapnya.
Kunjungan ini diharapkan tidak hanya memberi manfaat dalam jangka pendek, tetapi juga memperkuat kerjasama antara akademisi dan pelaku UMKM untuk pembangunan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H