Lihat ke Halaman Asli

Rahma Siti Syahidah

Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

Permata Bandung Ikut Serta Lomba Video dalam Peringatan 16 HAKTP

Diperbarui: 3 Desember 2022   21:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : video lomba kreatif PERMATA

Perhimpunan Mahasiswa Purwakarta (PERMATA) Cabang Bandung turut berpartisipasi dalam Lomba Video Kreatif yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di laman instagram @kemenpppa.

Lomba video kreatif yang merupakan bagian dari rangkaian peringatan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan ini mengusung tema "Perempuan Indonesia Berdaya tanpa Kekerasan". Karena tidak bisa dipungkiri bahwa kekerasan terhadap perempuan semakin banyak terjadi entah di ruang domestik maupun publik. Komnas Perempuan mencatat, bahwa dalam satu dasawarsa atau sepanjang tahun 2021-2022 kasus kekerasan terhadap perempuan mencapai 2.775.042 kasus, dan rata-rata 760 kasus kekerasan terjadi pada setiap harinya.

Banyaknya kasus yang terjadi membuat Bintang Puspayoga, selaku Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak semakin intens mengawal penanganan atas kasus tersebut, dan yang tak kalah penting yaitu tetap menyuarakan stop kekerasan sebagai bentuk kekuatan kepada siapapun untuk melawan berbagai tindak kekerasan, terutama pada perempuan dan anak.

Merespon fenomena tersebut, PERMATA ikut menyuarakan untuk menyadarkan setiap elemen masyarakat akan bahayanya sebuah kekerasan. Banyak alasan juga mengapa PERMATA membuat video pendek tersebut, salah satunya diungkapkan Fatwa Aulia, Sekretaris Umum PERMATA, "karena itu merupakan salah satu jalur yang dapat saya tempuh untuk menyuarakan tentang kekerasan perempuan, jadi, kenapa tidak?" pungkasnya.

Tidak hanya Sekretaris Umum, Naisya, sebagai Biro Pemberdayaan Perempuan di Kepengurusan PERMATA mengungkapkan, "karena sejak zaman dahulu Kartini kan sudah memperjuangkan emansipasi perempuan, dari karya-karyanya pun sama dari tindakannya juga. Nah kita sebagai generasi muda zaman sekarang, ya harus berupaya untuk merawat itu, perempuan harus mampu berdaya dan mendapat haknya, hak perlindungan dari tindak kekerasan apapun, maka dari itu adanya PERMATA ikut lomba vidio ini sebagai bentuk upaya kita untuk menyuarakan dalam bentuk visual," pungkasnya.

Maka dari itu, selain suara dari himpunan maupun komunitas, siapapun berhak menyuarakan stop kekerasan terhadap perempuan. Karena peran perempuan akan sangat berpengaruh di manapun ia berada, yang terpenting adalah diberi ruang berdaya dan terbebas dari kekerasan. "Karena sebuah keluarga tidak boleh begitu rawan hingga perlu diperjuangkan walau nyawa jadi taruhan," ucap Fatwa Aulia dalam video pendeknya. Untuk lebih jelasnya sila teman-teman kunjungi laman instagram @kemenpppa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline