Lihat ke Halaman Asli

Dwi Rahma

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta

Say No to Bullying: Stop Bullying We Stand Up Against Bullying

Diperbarui: 31 Mei 2023   15:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Rabu 24/05/2023 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta mengadakan seminar yang bertema "Say No To Bullying" acara diisi oleh Tatan Ahmad Santana sebagai Dewan Tafkir PP Persis.

Menurut beliau orang-orang yang dibully itu tidak memiliki kekuatan untuk melawan karena dalam beberapa kesempatan sering bilang kejahatan bertahta itu bukan karena banyaknya orang-orang jahat tapi kemudian banyaknya orang baik yang mendiamkan kejahatan terjadi oleh sebab itu hari ini kita ingin menghimpun orang-orang baik untuk kemudian menghadirkan kebaikan. 

Beliau adalah anak yang terlahir dari keluarga seorang guru guru SD yang diangkat tahun 1970 dan dipecat tahun 1981 karena melakukan tindak perlawanan terhadap orde baru karena ayah beliau mengkritik memberitahu orde baru yang waktu itu membagikan beras yang berbau dan berkutu akhirnya ayahnya menghidupi 7 anaknya dari sekedar jadi guru honorer dan atas takdir Allah beliau masuk ke SMP terbaik di Tasik SMA terbaik di Tasik dan karena beliau masuk SMP terbaik di Tasik yang kebetulan banyak dihuni oleh orang kaya maka satu-satunya kelemahannya adalah beliau tidak kuat secara finansial.

Oleh sebab itu bully Itu terjadi karena ada sekelompok orang yang merasa berkuasa secara finansial mereka menindas orang-orang yang tidak punya kuasa dan punya akses pada finansial.  Beliau sangat bersyukur memiliki ayah yang hebat sebagai seorang guru ayahnya sejak kecil mengajarkan kepada anak-anaknya kalau kamu miskin itu bukan salahnya kamu Tapi maafkan bapak yang belum bisa memberikan kesejahteraan kepada kamu.

Teman-teman yang pertama yang saya ingin sampaikan jadi yang  hadir di tengah-tengah kita apabila kemudian kita ingin menghentikan proses bullying adalah kita mesti ngerti secara ideologis ajaran agama kita mengajarkan kepada kita bahwa manusia itu ada dalam posisi yang sejajar akhirnya mereka yang punya kekuatan finansial dan kekuatan yang lainnya mereka akan menghargai orang-orang yang tidak seberuntung dirinya.

Tadi ada hipotesa yang menarik bahwa kebanyakan tindakan bullying itu pelakunya atau penerimanya adalah mereka orang-orang yang gagal atau satu mereka punya trauma di masa kecil dan yang kedua bagi pelaku kenapa kemudian terjadi karena kegagalan berkomunikasi antara orang tua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline