Saat ini, tanpa dimaki atau direndahkan pun, seseorang mudah sekali kehilangan harga dirinya. Bukankah salah satu alasan seseorang untuk bertahan hidup adalah karena merasa bahwa dirinya berharga?
Ada yang sama-sama menghawatirkan dengan wabah covid-19 yang tak kunjung usai, bencana yang melanda dunia secara bergiliran, dan konflik antar Palestina dengan Israel yang memilukan. Ketika dihadapkan dengan masalah-masalah tersebut, antarnegara bahu membahu untuk mencari solusi untuk mengatasi masalah yang tengah dihadapi.
Namun, bagaimana ketika seseorang mengalami krisis harga diri dan tidak banyak yang peduli? Kita sama-sama tahu bahwa topik tersebut memang bukanlah hal baru. Bahkan, jarang sekali dilirik.
Namun, tanpa kita sadari, dampak dari krisis harga diri tidak bisa kita sepelekan. Sederhanya, kita bisa coba meningat-ingat suatu moment dimana kita benar-benar merasa tidak berharga. Saat itu, kita menganggap bahwa tidak ada yang bisa kita lakukan.
Dampaknya, tidak punya semangat dalam menjalani hidup. Sehingga, alih-alih bisa memberikan kontribusi buat orang-orang di sekitar kita. Justeru, bisa saja menjadi beban.
Kebiasaan menghabiskan waktu dengan scroll sosial media, tanpa disadari seringkali menjadi salah satu sebab seseorang mengalami krisis harga diri.
Misalnya, ketika buka scroll beranda facebook, terpampang postingan pencapaian seorang teman lama yang dulunya sama-sama biasa saja, kan tetapi sekarang kehidupannya sudah jauh lebih baik.
Kemudian, lanjut lagi scroll instagram, kita disuguhkan lagi dengan orang-orang yang seumuran kita namun yang sedang membagikan rasa bahagianya sebab bisa menikmati pencapaiannya di usia yang masih muda. Dan begitu seterusnya.
Mungkin bagi sebagian orang, hal tersebut bisa menjadi sumber motivasi. Tapi bagaimana dengan orang-orang yang kesehatan mentalnya sedang tidak baik-baik saja sebab berbagai tekanan?
Tidak jarang, hal tersebut menjadi boomerang bagi mereka. Sebab, merasa bahwa hidupnya yang terburuk dan masalahnyalah yang terberat. Sebab, ia merasa bahwa tidak pernah bisa sebahagia mereka. Bahkan, mereka yang mengalami krisis harga diri seringkali ingin mengakhiri hidupnya dengan jalan pintas, sebab merasa bahwa hidupnya tidak berguna.