Memasuki era digital, media Koran berkembang dan berinovasi menjadi Koran Digital (electronic paper) untuk menyesuaikan perkembangan pembaca. Hal ini menjadi tantangan bagi media cetak yang tidak bisa beradaptasi dan berisiko gulung tikar.
Perubahan Terjadi Karena Digitalisasi
Hadirnya internet di era digital mempermudah dan mempercepat akses berita bagi kita dan masyarakat, seperti melalui koran. Hal ini juga melahirkan inovasi baru bagi media-media berita, seperti berkembangnya koran atau surat kabar digital.
Dengan surat kabar digital atau koran digital, kita bisa dengan mudah mengakses berita di mana saja dan kapan saja, yang penting terhubung ke internet.
Seperti pada media online, berita-berita yang penting dan harus segera diberitakan, dapat lebih cepat dijangkau pembaca. Pembacanya juga lebih luas dan merata, dibanding koran cetak yang harus menunggu proses pencetakan dan distribusi yang lebih lama.
Berdasarkan survei yang dilakukan Nielsen Consumer & Media View pada tahun 2017, terjadi perubahan pada kebiasaan membaca masyarakat Indonesia. Media cetak termasuk pilihan kelima bagi masyarakat untuk sumber informasi.
Dari media-media cetak seperti majalah dan tabloid, dan koran, masyarakat memilih koran di urutan pertama dengan penetrasi sebesar 83%. Mayoritas pembaca media cetak merupakan masyarakat berusia 20-49 tahun.
Data ini mencerminkan bagaimana perubahan gaya membaca masyarakat Indonesia yang beralih dari cetak ke online. Tahun 2017, pembaca media cetak hanya sebesar 4,5 juta orang dan merupakan angka yang turun drastis bila dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai 9,5 juta pembaca.
Untuk menyesuaikan perkembangan ini, banyak perusahaan media lama, maupun media baru yang melebarkan sayapnya di dunia digital. Namun, banyak juga yang tidak siap beradaptasi dengan teknologi yang mengakibatkan perusahaannya harus tutup.
Media Cetak Koran di Era Digital
Menurut data dari Serikat Perusahaan Pers (SPS) di tahun 2019, media cetak Indonesia memang sudah mengalami penurunan cetak sejak tahun 2014. Di tahun 2014, masih terdapat 1.321 media cetak dan menurun hingga 644 di tahun 2019.