Korea Selatan, surganya jaringan internet ini memiliki perkembangan media yang sangat kentara. Mulai dari media konvensional sebagai sumber informasi utama masyarakatnya, hingga saat ini sudah merambah ke online dengan beragam media penyajiannya.
Kalau kita dengar tentang negara "Korea", yang terlintas dipikiran kita mungkin banyak berputar tentang budaya K-Pop atau Dramanya yang sangat mengglobal. Namun, coba kita lihat sisi lain dari negara ini. Kali ini kita akan membahas tentang perjalanan jurnalisme di Korea Selatan.
Media Konvensional
Sebelumnya, perlu kita ketahui dulu bahwa Korea banyak dipengaruhi oleh negara Cina, Jepang dan Amerika dari aspek sosial, budaya, pendidikan, dan lainnya.
Jurnalisme modern di Korea Selatan dapat terlihat pada akhir abad ke-19. Pada tahun 1880 hingga awal 1920-an, masyarakat di Korea mulai mengenal media informasi baru, yaitu surat kabar, majalah, dan radio. Kala itu, informasi yang disebarkan masih seputar transisi dari Korea kuno ke era yang lebih modern dengan pengaruh dari Barat dan banyak terjadi pro-kontra.
Kebebasan pers di Korea Selatan baru dapat sedikit dirasakan ketika pemerintahan militer dipimpin oleh Amerika Serikat di tahun 1945-1948 atau setelah terbebas dari penjajahan Jepang. Namun, media kala itu masih dikontrol penuh oleh pemerintahan Korea dengan batas-batas informasi yang harus diberikan harus sejalan, sensor yang berlaku cukup ketat hingga penutupan media koran.
Pada pertengahan tahun 1980-an, stasiun-stasiun televisi juga merasakan ketatnya kontrol dari pemerintah, karena banyak informasi menyimpang yang disiarkan. Kala itu, Korea memiliki media penyiaran yang dikelola negara, yaitu Korean Broadcasting System (KBS).
KBS yang mulai mengoperasikan televisi sejak tahun 1960-an, memiliki anak media TV, yaitu MBC yang dikendalikan KBS sejak tahun 1980. Jaringan komersial MBC ini kemudian melanjutkan siarannya secara independen.
Pada tahun 1989, terdapat empat media harian terbesar di Korea yang berkembang pesat, yaitu Hanguk Ilbo milik pemerintah, Chungang Ilbo, Choson Ilbo, dan Tonga Ilbo yang berjalan secara independen. Selain itu, juga terdapat koran berbahasa Inggris, yaitu Korea Herald dan The Korea Times.