Lihat ke Halaman Asli

Rahayu Damanik

TERVERIFIKASI

Ibu Rumah Tangga

Pasangan Homo yang Pamer Foto Kemesraan di Tempat Tidur dan Pentingnya Peran Ayah

Diperbarui: 10 Oktober 2016   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyimpangan perilaku seksual bisa terjadi karena hati terluka dan sikap ayah yang kasar (foto: www.intisari-online.com)

Melihat account Facebook seorang pria dengan inisial TCTC yang sedang pamer foto kemesraan di tempat tidur bersama pasangan prianya membuat saya teringat sudah sekitar seminggu ini ingin menuliskan mengenai perilaku seksual yang menyimpang seperti gay dan lesbian. Foto yang di-upload TCTC pada tanggal 9 Oktober 2016 pukul 01.36 dini hari tersebut kini sudah di-like puluhan ribu dan sudah di-share sebanyak ribuan orang. 

Account Facebook TCTC yang mengaku sebagai seorang yang baik dan tidak sombong di intro Facebooknya ini menuliskan kalau dia bekerja sebagai seorang model dan berasal dari Manado Indonesia. Hubungannya tertulis In a relationship namun tidak mencantumkan nama pasangan sejenisnya. TCTC meng-upload foto dengan feeling lovely: “Bersama terkasiku tersayang mlm ini. Smoga cinta qt abadi yaaa syng. . . Jaga cinta qt berdua.”

Bahkan TCTC di waktu berikutnya mencatatat ingin memiliki anak kandung yang dia lahirkan sendiri. TCTC bahkan mencantumkan pesan yang ditujukan untuk pasangan homonya agar jangan pernah bosan bersama dirinya, tidak perlu mendengarkan apa kata orang, dan jangan berani bermain di belakangnya, dan tidak nakal saat berjauhan sebab TCTC selalu merindukan pasangannya tersebut.

Respon netizen banyak yang marah dengan mengeluarkan kata-kata binatang, mau muntah, atau menasihati TCTC agar bertobat dan meninggalkan perilaku menyimpangnya tersebut. Alih-alih marah, melihat kasus yang seperti ini justru menyadarkan saya kalau bisa saja TCTC adalah seorang yang terluka batinnya sehingga menyebabkannya berubah menjadi seorang gay. Tidak sedikit kasus penyimpangan seksual seperti homo dan lesbian yang terjadi karena pelecehan seksual dan luka batin karena perilaku ayah yang kasar.

Saya pernah menyaksikan kesaksian seorang pria (anggap saja bernama Tono) yang awalnya 100% normal dan merasa dirinya adalah seorang pria tulen. Setelah dewasa, Tono ingin menjadi wanita karena sejak kecil dia melihat figur seorang bapak yang kasar terhadap istri yang adalah ibu Tono. Pun kakak laki-laki Tono sejak kecil juga menolak bermain bersama dengan Tono dan lebih memilih bermain dengan teman pria lain. Akhirnya Tono terpaksa bermain dengan teman perempuan dan mulai menikmati permainan anak wanita seperti boneka.

Beranjak remaja, Tono mendapat perhatian yang luar biasa baiknya dari seorang pria dewasa, sayangnya Tono akhirnya malah dijadikan pelampiasan seksual sang pria. Mendapat pelecehan seksual dari seorang pria dan melihat figur bapak yang kasarlah pada akhirnya membuat Tono ingin menjadi wanita. Penampilannya pun bak seorang wanita bahkan pernah menjuarai model waria terbaik se-Indonesia.

Pun saya pernah juga melihat kesaksian seorang artis pria Indonesia yang mengaku pernah menyukai sesama pria karena penyebab yang hampir sama dengan Tono yaitu memiliki bapak yang kasar dan juga pernah mendapat pelecehan seksual dari seorang pria sehingga terjerumus dan lama-lama menikmati hubungan dengan sesama jenis. Pernah juga saya mendapat kesaksian seorang wanita lesbian (anggaplah namanya Tini) yang saat kecil pernah mendapat first kiss dari seorang wanita.

Pun saat masa kecilnya, Tini juga mendapat pelecehan seksual dari kakak laki-lakinya yang pada akhirnya membuat Tini bisa membandingkan kalau pengalaman yang dialami dengan sesama wanita membuatnya merasa lebih nyaman daripada pria. Tini juga melihat figur ayah yang kasar dan suka menghina-hina ibunya sehingga Tini pun menarik kesimpulan kalau pria itu semuanya kasar dan hanya menjadikan perempuan sebagai pelampiasan kemarahan. Inilah yang semakin menambah kenyamanan Tini untuk menjalin hubungan dengan sesama jenis bahkan tinggal bersama dengan pasangan lesbiannya. 

Demikianlah besar sekali peranan seorang ayah dalam menentukan perilaku sang anak di masa yang akan datang. Jaga anak-anak kita dari perilaku seksual yang menyimpang dengan menjadi papa mama yang penuh kasih sayang dan menjadi sahabat terbaik anak. Kedekatan dengan anak mengurangi peluang terjadinya pelecehan seksual pun bila anak sempat mengalami pelecehan seksual sesama jenis maka orang tua bisa mencegah sang anak menjadi lesbian atau homo.

Salam,

Rahayu Damanik




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline