Lihat ke Halaman Asli

Rahayu Damanik

TERVERIFIKASI

Ibu Rumah Tangga

Memberikan yang Terbaik untuk Kebutuhan Seksual Suami

Diperbarui: 27 Juli 2016   09:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memperhatikan kebutuhan seksual suami berpotensi mengharmoniskan hubungan (www.sozcu.com.tr)

Apakah yang menjadi kebutuhan utama seorang suami? Semua sepakat suami sangat membutuhkan penghormatan dari sang istri. Tidak ada satu pun laki-laki yang hatinya tidak terluka bila di-'setir' oleh istrinya. Demikian juga perempuan, tidak ada kebutuhan terbesar dari istri selain mendapatkan kasih sayang dari suaminya. Bagaimana dengan kebutuhan seksual? Ternyata hubungan intim juga merupakan salah satu kebutuhan terbesar dari seorang suami. Berbeda dengan wanita yang sungguh butuh rasa aman, perlindungan, didengarkan, dan ikatan emosional dengan suaminya, seksual hanyalah menjadi kebutuhan urutan ke sekian dari daftar kebutuhan istri.

Perbedaan kebutuhan ini tentu perlu disikapi dengan baik sehingga kebutuhan keduanya bisa saling terpenuhi oleh pasangannya. Bila hubungan intim suami istri yang merupakan salah satu kebutuhan terbesar suami kurang terpenuhi maka tidak heran keharmonisan rumah tangga terganggu. Sama seperti bila suami terkadang membentak-bentak istri padahal wanita sangat suka diperlakukan dengan penuh kasih sayang, hubungan pun bisa menjadi retak.

Tepatlah bila dikatakan kalau hubungan seksual suami istri yang dilakukan tanpa paksaan sesungguhnya bukan hanya bisa menjadi media untuk melanjutkan keturunan namun juga untuk memenuhi kebutuhan psikologi. Sebab saat intim inilah suami dan istri saling berkomunikasi, berbagi, dan menyayangi dalam cara yang paling khusus. Namun kita juga perlu memahami kalau belum tentu pria yang sudah terpuaskan secara seksual akan menjadi pria yang paling bahagia sedunia. Sebab, baik pria dan wanita sama-sama membutuhkan kasih sayang tulus, penghargaan, dedikasi, dan kesetiaan dari pasangannya. Seks adalah salah satu bagian di dalamnya yang terkadang lupa dipenuhi atau dianggap remeh oleh istri. 

Terkadang istri menjadikan alasan capek atau sedang malas untuk menghindari kegiatan yang satu ini. Bahkan tidak jarang istri ‘menghukum’ suami dengan tidak bersedia melakukan hubungan intim untuk sesuatu kesalahan. Alih-alih menggunakannya sebagai alat untuk menyakiti pasangan, kegiatan intim inilah sesungguhnya yang sudah disiapkan Ilahi sebagai sesuatu yang baik bagi pasangan menikah yang berfungsi untuk merekatkan hubungan secara fisik dan emosional. Bila sesuatu cukup penting bagi pasangan tentulah penting juga di mata kita. Sebab saya percaya inilah rahasia kebahagiaan pernikahan, menghindari keegoisan yang hanya memikirkan kesenangan diri sendiri tanpa memperhatikan apa yang membuat pasangan kita bahagia. Adakah kebahagiaan yang lebih besar daripada sukacita karena memiliki pasangan yang selalu termotivasi menyenangkan suami/istrinya tanpa hitung-hitungan?

Salam,

Rahayu Damanik




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline